Lapas Palu Panen Kangkung & Labu: Bukti Nyata Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 28
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIA Palu perkuat ketahanan pangan nasional dengan kegiatan pertanian mandiri, mendukung 13 Asta Cita Pembangunan Nasional. (Dok: Humas Lapas Palu)
PAStime News, Palu – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang selaras dengan 13 Asta Cita Pembangunan Nasional. Melalui kegiatan pertanian, Lapas Palu berupaya mewujudkan salah satu poin penting Asta Cita, yaitu kemandirian pangan yang berkelanjutan. Rabu (24/09).
Kali ini, kegiatan panen sayuran kangkung dan labu di laksanakan di kebun samping Lapas, dengan melibatkan dua orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan di dampingi langsung oleh Kasi Giatja (I Made Budana), Ka. KPLP (I Made Sudiasa), Kasubsi Bimkerlola (Fahri), Kasubsi Sarana Kerja (Agung Purnomo), serta pegawai staf seksi kegiatan kerja Lapas Palu.
Adapun pemanenan di lakukan di lahan perkebunan seluas 178,5 m² untuk tanaman kangkung dan 1.150 m² untuk tanaman labu. Dari hasil panen kali ini, berhasil di peroleh 35 kg kangkung dan 35 kg labu, yang selanjutnya akan di salurkan melalui vendor bahan makanan (Bama) Lapas Palu untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari para warga binaan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palu, Makmur, menegaskan dukungannya terhadap Asta Cita pemerintah, khususnya poin ketahanan pangan. “Kami di Lapas Palu berkomitmen mendukung penuh program 13 Asta Cita, terutama dalam aspek ketahanan pangan. Melalui kegiatan pertanian dan perikanan, warga binaan tidak hanya di bina secara mental, tetapi juga di bekali keterampilan nyata yang bisa menjadi bekal setelah bebas nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Lapas Palu dalam menjalankan program kemandirian berbasis ketahanan pangan. “Kegiatan seperti ini sangat penting, bukan hanya untuk mendukung ketersediaan pangan, tetapi juga sebagai bekal keterampilan bagi warga binaan. Kami berharap program ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi UPT Pemasyarakatan lain di Sulawesi Tengah,” tuturnya.
Kasi Giatja Lapas Palu, I Made Budana, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi ruang pembelajaran yang bermanfaat. “Kami ingin memastikan bahwa warga binaan memiliki keterampilan nyata yang bisa mereka gunakan ketika kembali ke masyarakat. Pertanian adalah salah satu jalur yang bisa membuka peluang baru bagi mereka,” ujarnya.
Salah satu WBP, Amin yang ikut dalam pemanenan juga menyampaikan rasa syukurnya. “Saya merasa senang bisa ikut kegiatan ini. Selain menambah pengalaman, hasil kerja kami juga bermanfaat langsung untuk teman-teman di dalam lapas. Semoga ilmu yang di dapat bisa berguna setelah bebas nanti,” ungkapnya.
Seluruh rangkaian kegiatan pemanenan berjalan dengan aman, tertib, dan lancar. Kegiatan ini simbol pembinaan Lapas Palu untuk membentuk pribadi mandiri dan siap hadapi hidup pasca pidana. Dengan semangat kebersamaan antara petugas dan warga binaan, Lapas Palu berkomitmen untuk melahirkan insan yang produktif dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat, sekaligus mendukung penuh program 13 Asta Cita pemerintah melalui ketahanan pangan.
(HUMAS LAPAS PALU)
- Penulis: Adilman Zai