Lapas Pekalongan Gandeng Lima Mitra, Dorong WBP Mandiri
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month 8 jam yang lalu
- visibility 5
- comment 0 komentar

Kegiatan ini di tandai dengan penandatanganan MoU antara Lapas Pekalongan dan lima mitra: DKP, Dinperpa, serta tiga UMKM lokal.
PAStime News, Pekalongan – Sebagai bagian dari komitmen dalam meningkatkan kualitas pembinaan dan memberikan bekal keterampilan hidup yang aplikatif, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan resmi membuka Program Pelatihan Kemandirian di Aula Lapas, Senin (21/7). Program ini menjadi bagian penting dari strategi pembinaan berbasis pemberdayaan dengan menghadirkan pelatihan menjahit, membatik, pertanian, hingga perikanan. Kegiatan ini di tandai dengan penandatanganan MoU antara Lapas Pekalongan dan lima mitra: DKP, Dinperpa, serta tiga UMKM lokal.
Kasi Kegiatan Kerja Lapas Pekalongan, Bambang Saptopo, menyebut pelatihan ini di ikuti 80 dari 240 Warga Binaan.
“Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan sinergi positif, mulai dari penyediaan materi pelatihan, tenaga instruktur, hingga membuka akses pasar bagi karya para WBP,” ujar Bambang.
Sebagai simbol di mulainya program, di lakukan penyematan tanda peserta kepada perwakilan warga binaan. Program pelatihan ini di harapkan menjadi titik awal pembentukan mental wirausaha serta bekal keterampilan bagi WBP setelah menjalani masa pidana.
Kalapas Pekalongan, Ika Prihadi Nusantara, mengapresiasi dukungan mitra dan Pemkot Pekalongan terhadap program ini.
“Terima kasih atas atensi dan kerja sama dari Pemerintah Kota Pekalongan. Ini menjadi energi positif bagi kami untuk terus berinovasi dalam pembinaan. Urip itu urup—hidup harus memberi manfaat bagi sesama,” tegas Ika, mengutip filosofi Jawa.
Ika menekankan bahwa pelatihan ini adalah investasi masa depan bagi warga binaan. Meski fasilitas terbatas, ia yakin semangat dan kreativitas WBP akan terus berkembang.
“Kami percaya, kreativitas tidak lahir dari kelengkapan fasilitas, tapi dari semangat untuk berubah. Kami juga akan terus memperkuat jejaring dan menjaga kesinambungan program ini demi manfaat jangka panjang,” tambahnya.
Kepala Dinperpa, Lili Sulistyawati, menyebut pelatihan ini wujud misi Pemkot membuka akses ilmu dan keterampilan bagi warga binaan.
“Kami percaya bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan kedua. Pelatihan ini bertujuan membekali mereka dengan keterampilan nyata untuk hidup lebih baik,” jelas Lili.
Lili menyatakan sektor pertanian berpotensi jadi jalan kemandirian ekonomi, sehingga pelatihan mencakup teknik bertani, pengelolaan hasil, dan prinsip keberlanjutan.
“Ini bukan hanya soal menanam, tapi bagaimana menjadikan pertanian sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih mandiri dan produktif,” tegasnya.
Menutup sambutannya, Lili berpesan agar peserta serius mengikuti pelatihan dan menjadikan ilmu yang di dapat sebagai langkah perubahan diri.
“Langkah kecil yang kita ambil hari ini, insyaAllah akan menjadi fondasi perubahan besar di masa depan,” pungkasnya.
Kegiatan ini bagian dari transformasi layanan pemasyarakatan yang inklusif dan progresif, sejalan dengan semangat SAKPORE Lapas Pekalongan.
- Penulis: Adilman Zai