Dalam tausiyahnya, Ustaz Lutfi menyampaikan pesan penting mengenai keimanan dan ketabahan dalam menghadapi ujian hidup. Ia mengajak para warga binaan untuk menjadikan masa pembinaan di lapas sebagai momentum memperbaiki diri dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.
“Setiap ujian yang datang adalah bagian dari kasih sayang Allah. Jadikan masa di Lapas ini sebagai waktu untuk memperbaiki diri, memperbanyak dzikir, dan mendekatkan diri kepada-Nya,” tutur Ustaz Lutfi di hadapan para jamaah.
Kegiatan pembinaan rohani di Lapas Pemuda Madiun ini telah menjadi agenda rutin dengan tujuan membentuk pribadi warga binaan yang religius, berakhlak mulia, dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal spiritual yang kuat.
Kepala Lapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo, menegaskan bahwa kegiatan keagamaan memiliki peran besar dalam proses pembinaan di dalam lapas.
“Dengan adanya kegiatan pembinaan rohani di Lapas Pemuda Madiun, semoga dapat memupuk serta memperkokoh hubungan antarindividu serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan,” ujar Wahyu.
Ia juga berharap kegiatan seperti Yasinan dan pengajian rutin ini dapat menciptakan suasana yang kondusif, harmonis, dan penuh nilai spiritual di lingkungan Lapas.
Melalui program pembinaan rohani ini, Lapas Pemuda Madiun berkomitmen menghadirkan kegiatan yang tidak hanya fokus pada keterampilan dan pembinaan mental, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai spiritual. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan tujuan pemasyarakatan yang hakiki, yaitu membentuk manusia seutuhnya yang siap kembali berperan positif di tengah masyarakat.

