Lapas Purwokerto Gelar Panen Raya Pepaya, Melon, dan Terong sebagai Bagian Program Kemandirian Warga Binaan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 10
- comment 0 komentar

Lapas Purwokerto mendorong kemandirian warga binaan melalui kegiatan Panen Raya pepaya, melon, dan terong yang sukses. (Dok: Humas Lapas Purwokerto)
PAStime News, Purwokerto, 8 Oktober 2025 – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Purwokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembinaan kemandirian bagi warga binaan. Pada Rabu (8/10), Lapas menggelar kegiatan Panen Raya Pepaya, Melon, dan Terong. Kegiatan ini di laksanakan di area brandgang Lapas mulai pukul 09.00 WIB.
Kegiatan panen ini di pimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas IIA Purwokerto, Aliandra Harahap. Didampingi oleh jajaran pejabat struktural, staf, dan petugas subseksi kegiatan kerja.
Program pertanian ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian warga binaan. Program ini telah berjalan secara rutin di Lapas Purwokerto. Komoditas pepaya, melon, dan terong yang dipanen merupakan hasil kerja keras para warga binaan. Proses ini mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen. Semua di lakukan di bawah pengawasan dan bimbingan petugas.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang hasil panen, tetapi juga tentang proses pembinaan, kedisiplinan, dan semangat kerja sama antara petugas dan warga binaan,” ujar Kalapas Aliandra Harahap dalam sambutannya.
Sebagian hasil panen akan di manfaatkan untuk kebutuhan dapur Lapas. Sedangkan sisanya akan di pasarkan sebagai bagian dari kegiatan ekonomi produktif warga binaan. Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk menciptakan keterampilan praktis di bidang pertanian. Namun, juga untuk membangun kemandirian ekonomi dan mental positif bagi para narapidana.
Kalapas berharap program seperti ini dapat terus di kembangkan. Sehingga memberikan manfaat nyata bagi warga binaan, baik selama mereka menjalani masa pidana maupun setelah bebas dan kembali ke tengah masyarakat.
“Kami ingin memastikan warga binaan memiliki bekal keterampilan yang berguna agar mereka mampu hidup mandiri dan tidak kembali mengulangi kesalahan yang sama,” tambahnya.
Dengan adanya program ini, Lapas Purwokerto tak hanya menjalankan fungsi pemasyarakatan secara administratif. Tetapi juga secara substantif—yakni menyentuh aspek pembinaan karakter dan keterampilan. Aspek ini menjadi bekal penting dalam proses reintegrasi sosial.
- Penulis: dicky