Lapas Saparua Semai Bibit Sayur Untuk Ketahanan Pangan dan Kemandirian WBP
- account_circle dicky
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 9
- comment 0 komentar

Lapas Saparua menjalankan program pembinaan dengan menanam sayuran untuk meningkatkan keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan. (Dok: Humas Lapas Saparua)
PAStime News, Saparua -Lapas Kelas III Saparua kembali menjalankan program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Pada Selasa (2/9), petugas bersama WBP menyemai bibit sayuran sawi dan pakcoy di lahan pertanian yang telah mereka olah sebelumnya. Langkah ini bukan hanya bertujuan mendukung ketahanan pangan, tetapi juga sebagai arena keterampilan bercocok tanam.
Petugas dan WBP secara sistematis menyiapkan media tanam. Mereka menaburkan bibit secara merata, menutupnya dengan tanah gembur, lalu melakukan penyiraman awal untuk menjaga kelembapan. Mereka memilih sawi dan pakcoy karena masa panennya singkat dan memiliki nilai ekonomi.
Kepala Subseksi Pembinaan, Ellen D. Anakotta, menegaskan bahwa pihaknya memfokuskan program ini untuk menanamkan kebiasaan produktif. Ia berharap WBP terbiasa bekerja mandiri dan memiliki keterampilan yang bermanfaat.
Lebih lanjut, Kalapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menyampaikan bahwa kegiatan pertanian ini merupakan bagian dari proses pembinaan berkelanjutan. Dengan demikian, kebiasaan positif dalam bercocok tanam di harapkan dapat bertahan hingga WBP kembali ke masyarakat.
Kepala Kanwil Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyambut baik inisiatif ini. Beliau berharap seluruh jajaran terus menjalankan program tersebut secara konsisten agar manfaatnya benar-benar di rasakan langsung oleh WBP.
Tidak hanya produktif, hasil panen nantinya juga akan di gunakan untuk memasok kebutuhan dapur Lapas. Oleh karena itu, program ini semakin memperkuat kontribusi terhadap ketahanan pangan sekaligus gizi seimbang bagi WBP.
Secara keseluruhan, program penyemaian sayuran ini merupakan wujud nyata komitmen Lapas Saparua. Mereka menggabungkan ketahanan pangan dengan pembinaan produktif dan bermakna.
- Penulis: dicky