Lapas Semarang Ikut Tanam 1.000 Pohon Kelapa di Kendal
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 20
- comment 0 komentar

Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang berkontribusi pada ketahanan pangan nasional melalui aksi penanaman 1000 pohon kelapa. (Dok: Humas Lapas Semarang)
PAStime News, Semarang – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas Semarang) Kelas I Semarang terus menunjukkan dukungannya terhadap program ketahanan pangan. Pada Selasa (9/9/2025), Kalapas Fonika Affandi mengikuti kegiatan penanaman 1.000 pohon kelapa di Lapas Kelas IIB Terbuka Kendal. Ini adalah bagian dari aksi serentak nasional yang dipusatkan di Nusakambangan, Jawa Tengah.
Bupati Kendal, Dyah Kartika, membuka kegiatan secara simbolis dengan menanam pohon kelapa pertama. Dia di dampingi oleh Forkopimda Kendal dan Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kanwil Pemasyarakatan Jawa Tengah. Kalapas Lapas Semarang pun turut hadir mendampingi Kepala Kejaksaan Negeri Kendal dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Bupati Kendal menegaskan bahwa penanaman pohon ini bukan sekadar seremoni. Namun, langkah konkret ini untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan memberi manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat. Lapas Semarang menjadi salah satu institusi aktif dalam program ini.
Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum Kanwil Pemasyarakatan Jateng, Ina Purnaningati Saputro, juga menambahkan bahwa program ini menjadi bagian dari strategi pembinaan kemandirian warga binaan. Ia menyebut warga binaan akan terus di dorong untuk terlibat aktif dalam kegiatan produktif bersama Lapas Semarang. Kegiatan itu berdampak langsung pada peningkatan keterampilan.
Usai penanaman, Lapas Terbuka Kendal dan Lapas Pemuda Kelas IIA Pelantungan menandatangani nota kerja sama dengan BNNK Kendal. Bupati Kendal menyaksikan langsung penandatanganan tersebut sebagai bentuk sinergi dalam pembinaan dan pemberdayaan warga binaan ke depan.
Melalui kegiatan ini, jajaran pemasyarakatan terus memperkuat peran aktifnya. Peran tersebut dalam mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan yang berguna. Hal ini di lakukan untuk kehidupan setelah bebas dengan kontribusi dari Lapas Semarang.
- Penulis: dicky
