Lapas Slawi Tebar 12.000 Benih Ikan Nila Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 19
- comment 0 komentar

Lapas Slawi menebar 12.000 ekor benih ikan nila untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan pembinaan kemandirian warga binaan. (Dok: Humas Lapas Slawi)
PAStime News, Slawi – Sebagai bentuk dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Slawi menebar 12.000 ekor benih ikan nila di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE).
Penaburan perdana ini merupakan bagian dari pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Hal ini sekaligus wujud nyata pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Program ini terlaksana melalui kolaborasi dengan Yayasan Al-Malaa, yang menjadi mitra strategis dalam pengembangan budidaya perikanan di lingkungan Lapas. Tak hanya berfokus pada ketahanan pangan, kegiatan ini juga bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan praktis. Keterampilan yang di bekalkan mulai dari penebaran benih, pemberian pakan, hingga masa panen.
Kepala Lapas Kelas IIB Slawi, Edi Kuhen, menyatakan harapannya agar program budidaya ikan nila ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan dan berdampak luas.
“Kami berharap program ini tidak hanya memberi manfaat bagi warga binaan, tapi juga satuan kerja, masyarakat sekitar, serta menjadi salah satu sumber Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP),” ujarnya.
Sementara itu, Hamid, perwakilan dari Yayasan Al-Malaa, mengapresiasi kemitraan ini sebagai langkah konkret dalam mendukung pemberdayaan di dalam Lapas.
“Program ini bukan hanya soal ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan peluang keterampilan bagi warga binaan. Kami bangga bisa terlibat,” ungkapnya.
Dengan program budidaya perikanan ini, Lapas Slawi menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang produktif dan berdaya guna. Ke depan, hasil panen diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal serta memberi kontribusi ekonomi yang nyata bagi institusi dan masyarakat luas.
- Penulis: dicky
