Lapas Tual Optimalkan Lahan Jadi Kebun Sayur Produktif, Dorong Kemandirian Warga Binaan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 554
- comment 0 komentar

Lapas Tual mengubah lahan kosong menjadi kebun produktif dengan warga binaan yang merawat sayuran. (Dok: Humas Lapas Tual)
PAStime News, Langgur – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tual terus menjalankan aktivitas di lahan perkebunan. Ini adalah bagian dari program pembinaan kemandirian di bidang pertanian, Selasa (21/10).
Mereka tidak sekadar mengisi waktu. Mereka dengan telaten merawat berbagai sayuran seperti sawi, kangkung, dan terong. Hasil panen yang mereka dapatkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan Lapas. Namun, mereka juga siapkan sebagai bekal berharga saat kembali ke masyarakat.
Lapas Kelas IIB Tual menginisiasi program ini untuk mengoptimalkan lahan kosong menjadi kebun produktif. Oleh karena itu, suasana lapas yang biasanya suram kini berubah menjadi hijau. Petugas dan ahli pertanian secara profesional mengelola kebun, mulai dari pembibitan, penanaman, pemupukan, hingga panen.
Kepala Lapas Kelas IIB Tual, Nurchalis Nur, menyatakan bahwa warga binaan telah merasakan manfaat besar dari program ini. Selain memperoleh keterampilan bercocok tanam, mereka juga berhasil mengurangi stres dan kebosanan. “Mereka belajar bertanggung jawab dan bekerja sama, serta dapat langsung menyaksikan hasil kerja kerasnya,” ujar Nurchalis.
Seorang warga binaan berinisial P mengaku merasakan perubahan positif setelah mengikuti program tersebut. “Saya merasa lebih tenang dan produktif saat merawat tanaman. Ada kepuasan tersendiri saat melihat tanaman tumbuh subur dan dapat kami nikmati,” kata P.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menegaskan bahwa program ini menunjukkan langkah nyata. Mereka mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberdayakan warga binaan agar memiliki bekal kuat saat bebas. “Kami berharap ilmu yang diperoleh warga binaan dapat mereka terapkan untuk berwirausaha atau bekerja di sektor pertanian. Hal ini memudahkan reintegrasi ke masyarakat,” jelasnya.
Lebih jauh, Ricky menambahkan bahwa program ini membuktikan pembinaan di lapas tidak hanya fokus pada hukuman. Tetapi juga pada kemandirian dan rehabilitasi. Dengan merawat tanaman, warga binaan mendapatkan kesempatan kedua. Tujuannya untuk membangun harapan dan masa depan yang lebih baik.
- Penulis: dicky
