Lapas Wahai: Meriahkan Tiga Hari Menuju Merdeka
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Kam, 14 Agu 2025
- visibility 13
- comment 0 komentar

Lapas Kelas III Wahai menggelar lomba bertema "Tiga Hari Menuju Kemerdekaan" dalam rangka HUT ke-80 RI, dibuka oleh Kepala Lapas Tersih Victor Noya pada 14 Agustus di lapangan blok Lapas. (Web Ditjenpas)
PAStime News, Wahai – ‘Tiga Hari Menuju Kemerdekaan’ menjadi tema semarak perlombaan yang di gelar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI). Bertempat di lapangan blok Lapas, semarak lomba di buka langsung oleh Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, Kamis (14/8).
Rencananya, perlombaan akan berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (16/8). “Tahun ini agak berbeda dari tahun sebelumnya. Kami menetapkan perlombaan selama tiga hari sebelum HUT RI untuk menambah semangat nasionalisme kita agar tepat pada tanggal 17, semuanya mendapat hadiah, baik dari perlombaan maupun Remisi Umum dan Dasawarsa,” ucap Tersih saat membuka kegiatan.
Perlombaan di Lapas Wahai tahun ini bukan berupa olahraga, tapi lebih kepada keseruan yang menggembirakan, seperti lomba makan kerupuk, balap kelereng, joget balon, joget kursi, dan lain-lain.
“Dari sembilan lomba, ada baris-berbaris mata tertutup untuk petugas dan menghafal proklamasi untuk Warga Binaan,” jelas Tersih.
Selain itu, ada lomba menyanyikan Mars Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang baru di luncurkan pada 4 Agustus 2025. “Bagi petugas, lomba baris-berbaris meningkatkan kedisiplinan untuk mengikuti instruksi dan tanggung jawab, lomba menyanyikan lagu mars untuk meningkatkan loyalitas dan semangat kerja, sedangkan lomba hafal proklamasi untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi Warga Binaan. Semoga rangkaian kegiatan ini berlangsung tertib dan aman,” harap Tersih.
Pada kesempatan itu, Kepala Urusan Tata Usaha, Abdul Aziz, berujar semarak perlombaan memberikan nuansa berbeda. “Makna HUT RI adalah syukur atas kemerdekaan yang di berikan Allah SWT untuk negeri dan warga binaan. Semoga hal ini menumbuhkan jiwa nasionalisme kita untuk mengisi kemerdekaan lewat hal-hal positif,” tuturnya.
Salah satu Narapidana, AG, mengatakan banyak hal positif yang di dapatnya selama masa pembinaan. “Perubahan sikap dan perilaku melalui berbagai program pembinaan membuat kami sadar untuk harus menjadi lebih baik. Semarak lomba 17-an ini mengingatkan kami akan rumah yang kami tinggalkan. Semoga remisi yang di berikan bisa mempercepat bebasnya kami agar bisa kembali ke keluarga dan jadi pribadi lebih baik.,” pungkasnya.
- Penulis: Adilman Zai