Lapas Wahai Satukan Iman Lewat Lomba Azan dan Alkitab
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month 10 jam yang lalu
- visibility 7
- comment 0 komentar

Lomba azan dan lomba tangkas buka Alkitab bagi Warga Binaan mewarnai 'Pekan Spiritual' Lapas Kelas III Wahai yang berlangsung di Beranda Mesra dan Gereja Ebenhaezer, Selasa (2/9). (Dok: Web Ditjenpas )
PAStime News, Wahai – Lomba azan dan lomba tangkas buka Alkitab bagi Warga Binaan mewarnai ‘Pekan Spiritual’ Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai yang berlangsung di Beranda Mesra dan Gereja Ebenhaezer, Selasa (2/9). Rangkaian kegiatan keagamaan tersebut merupakan program pembinaan kerohanian memperingati Maulid Nabi Muhamad SAW pada Jumat (5/9) dan Hari Ulang Tahun (HUT) Gereja Protestan Maluku (GPM) pada Sabtu (6/9).
“Itulah sebabnya pekan ini kami tetapkan sebagai ‘Pekan Spiritual’ untuk memperkuat program pembinaan kerohanian Islam dan Kristen di Lapas,” kata Kepala LapasWahai, Tersih Victor Noya.
Ia mengatakan tujuan lomba azan bagi Warga Binaan adalah meningkatkan kualitas ilmu dan keimanan, termasuk lomba tangkas buka Alkitab. “Selain bentuk pembinaan spiritual, juga mempererat tali silaturahmi dan mengisi waktu dengan kegiatan positif yang bersifat keagamaan,” ungkap Tersih.
Ketua Majelis Taklim, La Joi, menjelaskan tujuan lomba saat membukanya di Beranda Mesra. “Tujuannya adalah memperdalam pengetahuan dan pemahaman Warga Binaan tentang azan, termasuk makhraj, tajwid, dan cara melantunkan dengan benar,” terangnya.
Sementara di Gereja Ebenhaezer, Ketua Persekutuan Oikumene Lapas, Frans Tepal, mengatakan pentingnya membangun persaudaraan dalam lingkungan Lapas. “Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya di mana ada momen keagamaan yang berurutan hari. Semoga rangkaian HUT GPM mempererat kebersamaan Warga Binaan dan mendukung kelanjutan program pembinaan,” harapnya.
Lomba di dua tempat itu pun berlangsung tertib dan lancar dalam suasana khidmat. Salah satu Warga Binaan, AT, menyampaikan kesannya usai mengikuti lomba azan. “Meski tidak menang, lomba ini memotivasi saya belajar agama agar saat bebas bisa lebih bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat,” tuturnya.
Program pembinaan kerohanian yang di perkuat Lapas Wahai melalui ‘Pekan Spiritual’ di harapkan terus meningkatkan hubungan kerukunan sesuai slogan Lapas Wahai, yaitu ‘MESRA’ atau Manusiawi, Efektif, Sinergi, Responsif, dan Amanah. Hal ini sejalan dengan Asta Cita Presiden RI tentang harmoni lingkungan dan peningkatan toleransi antarumat beragama.
- Penulis: Adilman Zai