Lestarikan Budaya, Lapas Cibinong Latih Warga Binaan Mainkan Alat Musik Tradisional
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 19
- comment 0 komentar

Lapas Cibinong menyelenggarakan pelatihan musik untuk menguatkan karakter dan mencintai seni tradisional di kalangan warga binaan. (Dok: Humas Lapas Cibinog)
PAStime News, Cibinong – Dalam upaya melestarikan budaya bangsa sekaligus memperkuat pembinaan kepribadian, Lapas Kelas IIA Cibinong menggelar pelatihan seni musik tradisional pada Kamis (25/9/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aula Saharjo ini melibatkan 50 warga binaan.
Lapas menggandeng pelatih dari Sanggar Seni Putra Binekas, Kabupaten Bogor, untuk memberikan pelatihan langsung. Materi pelatihan mencakup pengenalan dan praktik memainkan alat musik angklung dan gamelan. Lagu kebangsaan Tanah Air dibawakan di awal sesi sebagai bentuk penanaman semangat nasionalisme.
Petugas Lapas mendampingi langsung jalannya pelatihan, yang merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian. Kepala Lapas Cibinong, Wisnu Hani Putranto, menegaskan bahwa pembinaan harus mencakup berbagai aspek, termasuk seni dan budaya.
“Pembinaan tidak hanya soal kedisiplinan. Kami ingin memberi ruang bagi warga binaan untuk tumbuh, mengenal budaya, dan merasa dihargai. Seni tradisional menjadi salah satu media untuk menumbuhkan semangat berkarya dan cinta budaya,” ujarnya.
Selain sebagai hiburan, pelatihan ini bertujuan menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama, dan kecintaan terhadap seni tradisional. Lapas juga mendorong para warga binaan untuk menggali potensi seni mereka, sebagai bagian dari program pembinaan yang sudah mencakup olahraga, pendidikan, dan kerohanian.
Salah satu warga binaan berinisial G mengungkapkan antusiasmenya mengikuti pelatihan. Ia merasa lebih mengenal dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.
“Saya jadi memahami bahwa alat musik tradisional punya nilai yang dalam. Bukan hanya belajar musik, tapi juga belajar mencintai budaya sendiri,” tuturnya.
Dengan pelatihan ini, Lapas Cibinong menegaskan komitmennya dalam menyelaraskan pembinaan mental dengan pelestarian budaya. Ke depan, Lapas akan terus mengembangkan program serupa sebagai sarana edukasi dan ekspresi positif bagi warga binaan.
- Penulis: dicky