Literasi Al-Qur’an: Wajah Baru Pembinaan Lapas Geser
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 16
- comment 0 komentar

Lapas Geser intensifkan pembinaan kepribadian warga binaan lewat literasi Al-Qur’an untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan membaca. (Dok: Web Ditjenpas)
PAStime News, Geser – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Geser terus mengintensifkan program pembinaan kepribadian bagi Warga Binaan melalui kegiatan edukasi dan literasi Al-Qur’an. Kegiatan di Mushola At-Takwa Rabu (10/9) bertujuan meningkatkan kemampuan membaca, melafalkan, dan memahami Al-Qur’an.
Pelaksana Harian Kasubsi Pembinaan, M. Yusuf Kilkoda, menjelaskan bahwa mempelajari Al-Qur’an memiliki banyak keutamaan. Selain bernilai pahala, kegiatan ini juga menjadi sarana amal jariyah bagi yang mengajarkan, pedoman hidup, serta media pembersih hati dan penenang jiwa. “Mempelajari Al-Qur’an dapat membentuk karakter yang cerdas, disiplin, serta mendorong pola pikir positif bagi Warga Binaan,” ungkapnya.
Menurut Yusuf, kegiatan ini juga menjadi refleksi bagi Warga Binaan agar tidak mengulangi kesalahan di masa lalu. “Kami ingin kegiatan ini menjadi pengingat sekaligus motivasi untuk terus berbenah diri, sehingga mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi inspirasi bagi orang lain,” tambahnya.
Kepala Lapas Geser, Mulyo Utomo, menegaskan pihaknya berkomitmen menjalankan pembinaan yang humanis dan relevan dengan kebutuhan Warga Binaan. “Mereka berhak memperoleh pendidikan dan pembelajaran nilai-nilai agama dengan aman dan nyaman. Hal tersebut sejalan dengan Pancasila dan Undang-Undang yang menjamin hak setiap warga negara. Pembinaan ini di harapkan membantu warga binaan memperkuat iman, memperbaiki diri, dan siap kembali ke masyarakat lebih baik,” ungkapnya.
Mulyo menambahkan, literasi Al-Qur’an merupakan bagian dari program rutin pembinaan kepribadian, berdampingan dengan pembinaan kesadaran berbangsa, olahraga, dan kesenian. Seluruh kegiatan di arahkan agar Warga Binaan siap menjalani reintegrasi sosial setelah bebas.
Kegiatan ini juga sejalan dengan arahan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, yang menekankan pentingnya pembinaan humanis untuk membentuk karakter Warga Binaan yang produktif, berakhlak, dan berdaya guna bagi masyarakat.
“Di harapkan pembinaan ini membuat warga binaan hidup positif, produktif, dan siap reintegrasi sosial,” pungkas Ricky.
- Penulis: Adilman Zai