Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara LPKA Medan dan Disdikbud Kota Medan dalam pelaksanaan program pendidikan nonformal yang berorientasi pada pemulihan dan pengembangan karakter anak binaan.
Kepala LPKA Medan, Fauzi Harahap, menegaskan bahwa pendidikan merupakan pilar utama dalam proses pembinaan di lembaga tersebut. Menurutnya, pendidikan tidak hanya berfungsi sebagai kewajiban formal, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi para anak binaan.
“Pendidikan bukan sekadar kewajiban, tapi bagian dari proses pemulihan jati diri anak. Melalui belajar, mereka mengenali potensi, menanamkan nilai moral, dan membangun kepercayaan diri untuk menatap masa depan. Karena itu, kolaborasi dengan Dinas Pendidikan menjadi penguat bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas pembinaan di LPKA Medan,”
Fauzi Harahap, Kepala LPKA Medan.
Sementara itu, Ismail Marzuki Siregar menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas langkah progresif yang dilakukan LPKA Medan. Menurutnya, kolaborasi ini menjadi contoh nyata upaya pemerintah dalam memastikan hak pendidikan bagi seluruh anak, termasuk mereka yang sedang menjalani pembinaan.
“Kami melihat LPKA Medan tidak hanya menjalankan fungsi pembinaan, tetapi juga benar-benar menghadirkan pendidikan yang membangun masa depan. Anak-anak di sini diberi kesempatan untuk belajar, mengenal nilai moral, dan mempersiapkan diri kembali ke masyarakat,”
Ismail Marzuki Siregar, Disdikbud Kota Medan.
Kolaborasi antara LPKA Medan dan Disdikbud Kota Medan diharapkan mampu menciptakan model pendidikan inklusif yang tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga karakter dan moral. Melalui pendekatan ini, LPKA Medan berupaya menyiapkan anak binaan agar siap kembali ke lingkungan sosial dengan kemampuan dan semangat baru.
Langkah sinergis ini menjadi bukti bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membangun generasi muda yang lebih baik, tanpa terkecuali bagi anak-anak yang sedang menjalani masa pembinaan.

