Kisah Tiga Inspiratif Mantan Anak Binaan LPKA Palu: Sukses Raih Ijazah Kesetaraan Paket C
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Kam, 24 Jul 2025
- visibility 27
- comment 0 komentar

LPKA Kelas II Palu kini menunjukkan cahaya harapan yang nyata. Yoga, Arjuna, dan Amrin, mantan pelanggar hukum, kini jadi teladan usai lulus pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA.
PAStime News, Palu — Di balik masa lalu kelam yang pernah mereka jalani, tiga mantan anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu kini menunjukkan cahaya harapan yang nyata. Yoga, Arjuna, dan Amrin, mantan pelanggar hukum, kini jadi teladan usai lulus pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA.
Kisah mereka menjadi bukti nyata bahwa tembok pembinaan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan titik balik untuk tumbuh dan memperbaiki diri.
Ketiganya memiliki latar cerita yang berbeda, namun satu hal yang menyatukan: tekad kuat untuk berubah. Selama menjalani masa pembinaan, mereka aktif mengikuti program pendidikan, serta mengembangkan bakat dan minat dalam berbagai bidang.
Arjuna dan Amrin aktif di pramuka dan musik hadroh, sering tampil di acara LPKA dan mengharumkan nama lembaga. Sementara Yoga menunjukkan dedikasinya lewat ajang bela diri kick boxing, mewakili LPKA Palu dalam berbagai event olahraga.
Kini, setelah bebas, ketiganya tak hanya berhasil menyelesaikan pendidikan kesetaraan, tetapi juga mulai menata hidup secara mandiri. Yoga mendapat apresiasi dari Kakanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, karena diterima bekerja sebagai satpam di kantor swasta di Palu.
“Yoga adalah contoh hasil pembinaan yang berhasil. Disiplin, bertanggung jawab, dan punya semangat kerja. “Ini bukti proses di LPKA Palu benar-benar berdampak,” ujar Bagus Kurniawan saat menyerahkan ijazah pada Rabu (23/7/2025) di LPKA Palu.
Bagus menilai keberhasilan mereka di dukung oleh pembimbing, guru, dan mitra seperti Dinas Pendidikan Palu dan PKBM.
“Mereka telah membuktikan bahwa masa lalu bukanlah batas. Kami berharap kisah mereka bisa menginspirasi anak-anak binaan lainnya untuk tidak menyerah pada keadaan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, mengaku bangga dengan capaian ketiga mantan anak binaannya. Menurutnya, ini adalah hasil dari pembinaan yang konsisten dan berfokus pada penguatan karakter serta pendidikan.
“Kami percaya, setiap anak punya peluang kedua. Yoga, Arjuna, dan Amrin adalah wajah-wajah harapan. Mereka berhasil keluar dari lingkaran kesalahan dan membangun kembali mimpi mereka,” terang Kafi.
Yoga mewakili teman-temannya, turut menyampaikan rasa terima kasihnya atas pembinaan yang ia terima selama berada di LPKA Palu.
“Dulu saya sempat berpikir masa depan saya sudah hancur. Tapi di sini saya belajar bahwa saya masih bisa berubah. Ijazah ini, dan pekerjaan saya sekarang, adalah awal dari hidup baru saya. Terima kasih untuk semua pembinaan dan dukungan dari para petugas,” ungkap Yoga.
Ketiganya kini melangkah ke masa depan dengan optimisme baru. Bukan hanya sebagai lulusan pendidikan kesetaraan, tetapi juga sebagai pribadi yang telah melalui proses perubahan.
Kisah mereka adalah pengingat bahwa pendidikan, pembinaan, dan kesempatan kedua dapat mengubah jalan hidup seseorang. Di balik jeruji, harapan tetap tumbuh jika ada tekad dan dukungan dari yang percaya pada masa depan.
Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng
- Penulis: Adilman Zai