Panen Berkualitas, SAE Lapas Batulicin Tuai Antusias Warga
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Rab, 27 Agu 2025
- visibility 13
- comment 0 komentar

Panen Kangkung di Lapas Batulicin, Selasa (26/8). (Web. Ditjenpas)
PAStime News, Batulicin – Antusiasme masyarakat terhadap hasil panen sayur kangkung dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Batulicin menjadi bukti keberhasilan pelatihan Warga Binaan di bidang perkebunan. Panen di lahan SAE Lapas Batulicin, Selasa (26/8), menghasilkan sayuran segar yang langsung di minati dan di beli warga sekitar.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Mulyadi, menyampaikan apresiasinya atas hasil yang di capai Lapas Batulicin. Keberhasilan panen ini sejalan dengan dukungan terhadap 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, selaras dengan Asta Cita Presiden RI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Program perkebunan ini bukan sekadar bercocok tanam, tapi strategi Pemasyarakatan untuk membekali Warga Binaan dengan keterampilan berguna. Kami berharap pelatihan ini terus berkembang, bermanfaat bagi masyarakat, dan mendukung ketahanan pangan nasional,” harap Mulyadi.
Sementara itu, Kepala Lapas Batulicin, Arifin Akhmad, menjelaskan hasil panen berkualitas ini adalah bukti nyata bahwa pelatihan produktif bagi Warga Binaan di lahan SAE mampu menciptakan hasil yang bermanfaat. Tidak hanya bagi mereka sendiri tetapi juga bagi masyarakat sekitar. “Saya mengapresiasi kerja sama petugas dan Warga Binaan yang telah menyukseskan program pelatihan produktif ini,” pujinya.
Tingginya minat masyarakat menunjukkan pelatihan pertanian tak hanya memberi keterampilan bagi Warga Binaan, tapi juga hasil yang bernilai dan bermanfaat. Keberhasilan ini sekaligus menampilkan kontribusi nyata Lapas Batulicin dalam mendukung ketahanan pangan lokal.
“Sayur kangkung dari Lapas ini segar dan bagus kualitasnya. Harganya juga terjangkau. Jadi, sangat membantu kebutuhan rumah tangga kami,” ungkap salah seorang pembeli, Rahmawati.
- Penulis: Adilman Zai