Panen Lagi! Lapas Ambon Buktikan Komitmen Ketahanan Pangan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 53
- comment 0 komentar

Panen sukses 21 kilogram selada hidroponik oleh warga binaan Lapas Ambon, mendukung program pemberdayaan dan ketahanan pangan. (Dok: Humas Lapas Ambon)
PAStime News, Ambon – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon kembali membuktikan komitmennya terhadap ketahanan pangan dengan panen 21 kilogram selada hidroponik pada Senin (22/09). Warga binaan membudidayakan tanaman tersebut sebagai bagian dari program pembinaan dan pemberdayaan berkelanjutan.
Lapas Ambon melaksanakan kegiatan ini untuk mendukung program ketahanan pangan nasional dan mengimplementasikan program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Langkah ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden yang menargetkan swasembada pangan nasional.
Petugas membudidayakan selada dengan metode hidroponik di lahan terbatas lapas. Teknologi ini dinilai efisien dan cocok untuk lingkungan pemasyarakatan, dengan masa panen 10–15 hari sejak semai.
Kepala Lapas Ambon, Herliadi, menyampaikan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada ketahanan pangan, tetapi juga berupaya membekali warga binaan dengan keterampilan pertanian modern. “Ilmu ini bisa mereka terapkan setelah bebas, bahkan berpotensi menjadi peluang usaha,” ujarnya.
Lapas telah mendistribusikan hasil panen selada ke mitra seperti Indogrosir Ambon, serta menjualnya kepada petugas dan masyarakat sekitar. Selain meningkatkan pendapatan lapas, langkah ini juga menunjukkan transparansi hasil pembinaan kepada publik.
Masyarakat menyambut program ini dengan antusias. Permintaan terhadap sayuran hidroponik yang higienis dan bebas pestisida terus meningkat. Selain itu, kegiatan bercocok tanam juga memberikan efek positif secara psikologis bagi warga binaan. Proses menanam hingga panen di nilai mampu mengurangi stres dan meningkatkan motivasi untuk berubah.
“Saya bangga bisa ikut menanam dan memanen. Ini memberi harapan untuk masa depan saya setelah bebas,” ungkap salah satu warga binaan.
Ke depan, Lapas Ambon berkomitmen menjadikan program hidroponik ini sebagai model pembinaan berkelanjutan. Herliadi menegaskan bahwa lapas juga berperan sebagai wadah pembinaan agar warga binaan siap kembali ke masyarakat secara mandiri dan produktif.
Dengan melibatkan pemerintah, lembaga, dan masyarakat, Lapas Ambon memposisikan program ini sebagai solusi ganda: menjawab tantangan ketahanan pangan sekaligus membekali warga binaan dengan harapan dan keterampilan nyata untuk membangun masa depan yang lebih baik.
- Penulis: dicky