Paparisa Carita di Rutan Ambon, Warga Binaan Diberi Ruang untuk Didengar
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 27
- comment 0 komentar

Kegiatan Paparisa Carita di Rutan Ambon membangun komunikasi yang terbuka dan empatik antara petugas dan warga binaan. (Dok: Humas Rutan Ambon)
PAStime News, Ambon – Petugas Rutan Kelas IIA Ambon menghadirkan suasana hangat dan penuh keterbukaan saat mereka menggelar kegiatan Paparisa Carita di Blok Hunian Anggrek pada Rabu (17/09). Dalam forum dialog santai ini, petugas mengajak warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk membangun komunikasi yang setara, terbuka, dan lebih humanis.
Petugas merancang Paparisa Carita, yang berarti Rumah Cerita, sebagai pendekatan empatik untuk memberi ruang bagi warga binaan menyampaikan aspirasi, keluh kesah, maupun harapan yang sebelumnya sulit mereka ungkapkan. Dalam forum ini, petugas tak hanya menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga hadir sebagai pendengar dan pemberi motivasi.
Kepala Rutan Ambon, Ferdika, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pembinaan yang menitikberatkan pada pemulihan relasi sosial. “Kami membangun komunikasi dengan dasar saling percaya dan menghargai,” ujarnya.
Petugas membuka Paparisa dengan sesi berbagi cerita yang langsung di sambut antusias oleh warga binaan. Dalam suasana yang akrab, para WBP menyampaikan berbagai masukan secara terbuka, sementara petugas meresponsnya dengan empati dan dukungan emosional.
Kasubsi TU, Anita, menilai Paparisa Carita ini mampu membawa perubahan positif terhadap perilaku dan semangat warga binaan. Ia juga menyampaikan edukasi mengenai hak-hak warga binaan, seperti Register F, SK Integrasi, dan remisi. “Begitu diberi ruang untuk bersuara, potensi mereka mulai terlihat,” jelasnya.
Salah satu warga binaan, berinisial P.K, turut mengungkapkan perasaannya. “Biasanya kami hanya berbicara saat pemeriksaan. Kali ini kami merasa di dengarkan, seperti bicara dengan teman,” ucapnya dengan senyum.
Menutup kegiatan, Ferdika menyampaikan harapannya agar Paparisa Carita dapat menjadi agenda rutin di Rutan Ambon. Ia menekankan pentingnya pendekatan yang menyentuh sisi kemanusiaan dalam proses pembinaan.
“Pembinaan tak cukup hanya bersifat prosedural. Kami perlu ruang yang mendukung terbangunnya hubungan yang sehat antara petugas dan WBP,” tegasnya.
Dengan kehadiran Paparisa Carita, Rutan Ambon memperkuat model pembinaan berbasis dialog terbuka, yang mampu menumbuhkan harapan baru dan iklim pemasyarakatan yang lebih manusiawi.
- Penulis: dicky