Pelatihan Hidroponik di Lapas Bandanaira, Warga Binaan Siap Mandiri
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 26
- comment 0 komentar

Pelatihan hidroponik di Lapas Bandanaira membantu warga binaan menguasai keterampilan pertanian modern yang relevan. (Dok: Humas Lapas Bandanaira)
PAStime News, Bandanaira, 15 Oktober 2025 – Dalam rangka mendukung pembinaan kemandirian dan ketahanan pangan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Bandanaira bekerja sama dengan CV Jasa Indah Mandiri menggelar pelatihan pertanian hidroponik bagi Warga Binaan (WB). Kegiatan ini bertujuan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan praktis yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Ini khususnya dalam sektor pertanian modern berbasis lahan sempit.
Pelatihan di laksanakan secara komprehensif. Materinya mencakup teori dan praktik lapangan. Para peserta di ajarkan mulai dari tahap penyiapan alat dan bahan. Begitu pula dengan persemaian, pembuatan media tanam hidroponik, proses penanaman, dan pencampuran nutrisi. Mereka juga mengamati hama dan penyakit, hingga memanen dan melakukan pasca panen. Antusiasme tinggi terlihat selama seluruh rangkaian kegiatan berlangsung.
Kepala Lapas Bandanaira, Mikha, menyampaikan bahwa pelatihan hidroponik ini merupakan bentuk nyata dari program pembinaan berbasis keterampilan vokasional.
“Kami ingin warga binaan mengembangkan keterampilan yang berguna setelah keluar dari lapas. Hidroponik adalah solusi pertanian masa depan yang membuka banyak peluang usaha, terutama di wilayah yang memiliki keterbatasan lahan,” ujar Mikha.
Instruktur pelatihan, Mas Tikno, menambahkan bahwa teknologi hidroponik semakin diminati karena efisien, ramah lingkungan, dan memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
“Hidroponik bisa menjadi sumber penghasilan karena nilai jual hasilnya tinggi. Saya berharap ilmu yang saya bagikan bisa menjadi bekal warga binaan untuk mandiri secara finansial setelah bebas,” jelas Tikno.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi terhadap pelatihan ini. Ia menilai program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pemberdayaan narapidana.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan warga binaan dalam mengelola usaha tani secara mandiri. Ini bukan hanya bekal ekonomi, tetapi juga cara untuk menghindari mereka kembali ke jalan yang salah setelah bebas,” pungkasnya.
Melalui program pelatihan hidroponik ini, Lapas Bandanaira menunjukkan komitmen dalam menciptakan model pembinaan narapidana yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Selain memberi harapan baru bagi warga binaan, program ini juga menjadi kontribusi konkret dalam menciptakan SDM yang siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan produktif dan sikap mandiri.
- Penulis: dicky
