Lapas Kelas IIB Tual Gelar Pelatihan Rohani Kristen, Wujud Komitmen Pembinaan Kepribadian Warga Binaan
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 31
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIB Tual perkuat pembinaan kepribadian melalui pelatihan kerohanian Kristen upaya pembentukan karakter dan spiritual warga binaan. (Dok: Humas Lapas Tual)
PAStime News, Langgur – Sebagai bagian dari program pembinaan kepribadian, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tual kembali menyelenggarakan pelatihan kerohanian Kristen bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan khidmat di Gereja Lapas Tual (30/9) di ikuti puluhan WBP Kristen.
Kegiatan ini mencakup sesi pujian dan penyembahan, pembacaan serta perenungan firman Tuhan, dan doa bersama yang di pimpin langsung oleh penyuluh agama dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Maluku Tenggara.
Martha, Kepala Lapas Kelas IIB Tual, menegaskan bahwa pembinaan kerohanian menjadi pilar utama dalam membentuk karakter positif warga binaan. Ia apresiasi dukungan konsisten Kemenag Maluku Tenggara dalam mendampingi proses spiritual WBP.
“Kegiatan pelatihan rohani seperti ini menjadi bagian penting dalam membentuk karakter warga binaan yang lebih baik dan membantu proses pemulihan diri secara spiritual. Pembinaan spiritual sangat berpengaruh dalam membangun kesadaran moral di kalangan warga binaan,” ujar Martha.
Penyuluh agama Kemenag Maluku Tenggara, Yustin, mengajak WBP manfaatkan masa pidana untuk evaluasi dan pembenahan diri.
“Saya mengajak kita semua untuk menjadikan masa pidana sebagai waktu untuk berbenah, memperbaiki diri, dan menyambut masa depan yang lebih baik dengan iman dan pengharapan yang teguh,” kata Yustin dalam sesi motivasi rohani.
Kegiatan berjalan dengan tertib dan penuh antusiasme. Para WBP aktif menyanyikan lagu-lagu pujian, mengikuti arahan penyuluh, dan menyimak setiap pesan rohani dengan serius. Banyak dari mereka mengaku merasakan ketenangan dan semangat baru untuk menjalani masa pembinaan di dalam Lapas.
“Kegiatan seperti ini membuat saya merasa lebih dekat dengan Tuhan dan memberi harapan bahwa saya masih bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkap salah satu warga binaan usai kegiatan.
Secara terpisah, Ricky Dwi Biantoro, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Maluku, menyampaikan harapan agar pelatihan rohani ini terus di laksanakan secara rutin sebagai bagian dari pendekatan pembinaan yang holistik.
“Kami berharap warga binaan tidak hanya menjalani masa pidana sebagai bentuk hukuman, tetapi juga sebagai proses pembelajaran dan pembentukan diri agar dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, beriman, dan bertanggung jawab,” tegas Ricky.
Lewat pelatihan kerohanian rutin, Lapas IIB Tual tegaskan peran penting pembinaan kepribadian dalam mengubah Warga Binaan. Dukungan Kemenag dan komitmen pemasyarakatan jadi fondasi Lapas sebagai tempat rehabilitasi dan pembinaan nilai hidup.
- Penulis: Adilman Zai