Pemasyarakatan Inklusif dan Humanis, Lapas Brebes Gelar Pembinaan Rohani Untuk WB Nasrnai
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 24
- comment 0 komentar

Lapas Brebes menggelar pembinaan rohani bagi wb Kristen, memperkuat iman dan harapan dalam pemasyarakatan. (Dok: Humas Lapas Brebes)
PAStime News, Brebes – Sebagai bagian dari komitmen dalam membentuk pribadi warga binaan yang lebih baik secara menyeluruh, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Brebes, di bawah naungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah, kembali menggelar pembinaan rohani bagi warga binaan beragama Nasrani.
Pada Sabtu (11/10), Lapas Brebes bekerja sama dengan Gereja JKI Sinar Kemuliaan Tegal menggelar kegiatan di Gereja Sion Lapas Brebes, yang di ikuti dengan penuh kekhusyukan oleh warga binaan pemeluk agama Kristen dan Katolik
Dalam pelaksanaannya, petugas pembinaan yang di dampingi oleh CPNS beragama Kristen turut aktif memberikan dukungan moral. Mereka memastikan jalannya ibadah berjalan aman dan tertib. Kegiatan ibadah ini meliputi pujian, doa bersama, dan renungan firman Tuhan. Renungan ini di bawakan oleh pendeta, dengan tema penguatan iman dan harapan di tengah masa pembinaan.
“Lapas Brebes berkomitmen memberikan ruang yang sama bagi seluruh warga binaan untuk mendapatkan pembinaan rohani sesuai keyakinannya. Melalui pendekatan spiritual, kami berharap mereka dapat memperbaiki diri, menumbuhkan kesadaran moral, dan siap kembali ke masyarakat,” ujar Kepala Lapas Brebes, Gowim Mahali.
Pembinaan rohani ini bukan hanya sarana meningkatkan keimanan, tetapi juga menjadi media mempererat persaudaraan antar warga binaan lintas agama, mencerminkan suasana pemasyarakatan yang inklusif, damai, dan penuh toleransi.
Program pembinaan rohani di Lapas Brebes mencakup seluruh pemeluk agama. Ini berlaku bagi pemeluk agama Islam maupun non-Islam. Program ini adalah wujud nyata dari prinsip Pemasyarakatan yang humanis dan berorientasi pada perubahan perilaku.
“Kami ingin membentuk ekosistem Lapas yang tidak hanya aman secara fisik, tetapi juga sehat secara mental dan spiritual. Karena keberhasilan reintegrasi sosial berawal dari perubahan pribadi yang menyeluruh,” tambah Gowim.
Dengan digalakkannya program pembinaan keagamaan yang seimbang dan eksklusif, Lapas Kelas IIB Brebes membuktikan diri sebagai lembaga pemasyarakatan. Mereka tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga menanamkan nilai kemanusiaan, toleransi, dan harapan bagi masa depan warga binaan.
- Penulis: dicky
