Pemprov DKI Gencarkan Langkah Jakarta Bebas BABS 2029
- account_circle dicky
- calendar_month Kam, 7 Agu 2025
- visibility 11
- comment 0 komentar

Pemprov DKI Jakarta mempercepat target Jakarta Bebas Buang Air Besar Sembarangan pada 2029 dengan kolaborasi lintas sektor. (Dok: beritajakarta.id)
PAStime News, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mempercepat langkah mewujudkan target Jakarta Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada 2029. Upaya ini sejalan dengan komitmen nasional dalam menciptakan lingkungan sehat dan beradab.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa program ini melibatkan kolaborasi lintas sektor. Dinas Kesehatan mendata dan mengedukasi masyarakat, sementara Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan instansi teknis lainnya membangun fasilitas sanitasi.
“Petugas puskesmas bersama kader kesehatan sudah turun langsung mendata rumah tangga yang masih melakukan BABS dan sekaligus memberikan penyuluhan tentang dampaknya,” jelas Ani, Kamis (7/8).
Selain itu, Pemprov juga rutin menggelar kegiatan pemicuan Stop BABS untuk meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat. Ani menambahkan, pemerintah memperkuat komitmen lintas sektor guna menyelesaikan permasalahan BABS dalam lima tahun.
Pemprov DKI mendanai pembangunan sarana sanitasi melalui APBD dan melibatkan sektor swasta melalui program CSR. Pemerintah mendorong masyarakat mampu membangun jamban sehat mandiri sesuai Perda 10/2024 dan 8/2007.
Secara nasional, RPJMN 2025–2029 menargetkan Indonesia bebas BABS pada 2029. Kementerian Kesehatan melalui Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) juga menargetkan penurunan BABS secara bertahap: 2,5 persen pada 2025 hingga 0 persen di 2029.
“Jakarta sudah menetapkan target sejalan dengan pusat, baik untuk menghapus praktik BABS terbuka maupun menyelesaikan BABS tertutup dalam lima tahun,” tegas Ani.
Sebagai informasi, BABS terbuka adalah praktik buang air besar di ruang terbuka seperti sungai atau kebun. BABS tertutup berarti jamban tanpa pengolahan limbah aman, misalnya pembuangan langsung ke badan air.
Ani menekankan keberhasilan program diukur dari meningkatnya akses masyarakat ke sanitasi aman, jamban sehat, tangki septik terhubung SPALD-T, dan penyedotan lumpur tinja rutin.
“Dengan strategi edukasi, pembangunan sarana, dan kemitraan lintas sektor, kami optimistis Jakarta bisa bebas dari BABS pada 2029,” tutupnya.
- Penulis: dicky