Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Lapas Kelas IIA Kupang, Antonius Hubertus Jawa Gili, yang menandai pembukaan dengan pemotongan pita simbolis. Dalam sambutannya, Antonius menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga sarana pembinaan dan penguatan nilai-nilai spiritual serta sosial di lingkungan Lapas.
“Kegiatan ini menjadi momen sukacita bersama. Di balik tembok Lapas pun kita tetap bisa bersyukur, berkreasi, dan membangun semangat kekeluargaan. Inilah wujud nyata pembinaan kepribadian yang terus kita dorong,” ujar Antonius.
Beragam lomba seperti makan kerupuk bagi lansia, balap karung, dan estafet sarung berlangsung meriah dan penuh tawa. Seluruh warga binaan tanpa memandang agama turut serta dengan antusias, menjadikan kegiatan ini sebagai contoh nyata toleransi dan kebersamaan di lingkungan pemasyarakatan.
Suasana keakraban semakin terasa saat peserta dan penonton saling memberi dukungan. Kegembiraan terpancar dari wajah para warga binaan yang menikmati setiap momen perlombaan.
Panitia kegiatan yang terdiri dari petugas dan warga binaan turut menyampaikan apresiasi kepada Kalapas Kupang atas dukungan dan kepercayaannya dalam menghadirkan kegiatan positif seperti ini.
Melalui momentum peringatan HUT GMIT ke-78 dan HUT Reformasi ke-508 ini, Lapas Kupang berharap nilai-nilai kebersamaan, kasih, dan pembaruan hidup dapat terus tumbuh di lingkungan pemasyarakatan.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata pembinaan mental dan spiritual yang dilakukan secara berkelanjutan, sekaligus sarana bagi warga binaan untuk belajar bersyukur, berkompetisi secara sehat, dan menyiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik saat kembali ke masyarakat.

