Ribuan Karya Warga Binaan di IPPAFest 2025 Dorong Reintegrasi
- account_circle dicky
- calendar_month Sab, 9 Agu 2025
- visibility 16
- comment 0 komentar

IPPAFest 2025: Festival yang menampilkan ribuan karya Warga Binaan dan mempromosikan kreativitas serta reintegrasi sosial. (Dok: kemenimipas.go.id/)
PAStime News – Kemenimipas lewat Direktorat Jendral Pemasyarakatan gelar IPPAFest pada Jumat (8/8) hingga Minggu (10/8). Acara ini bertujuan memperkenalkan sekaligus memasarkan ribuan produk karya Warga Binaan, sekaligus mendorong proses reintegrasi sosial mereka ke masyarakat.
Mengangkat tema “Merdeka Kreativitas, Walau Tempat Terbatas” menunjukkan bahwa keterbatasan ruang tak menghalangi semangat dan kreativitas Warga Binaan.
Berlangsung di Aloha Pasir Putih, PIK 2 Tangerang, IPPAFest 2025 menampilkan produk unggulan seperti batik, fesyen, kerajinan, kuliner, dan suvenir, serta hiburan seperti band, tari tradisional, DJ, bartender show, dan barongsai.
Menteri Agus Andrianto resmi membuka IPPAFest dan menegaskan festival ini memposisikan Warga Binaan sebagai agen perubahan dengan karya yang layak di apresiasi dan bersaing di pasar.
“IPPAFest bukan sekadar pameran, tapi juga kampanye sosial untuk mengangkat martabat Warga Binaan lewat karya yang bernilai estetis dan ekonomis,” ujarnya.
IPPAFest 2025 menampilkan 7.519 produk dan 120 lukisan dari 627 Unit Pelaksana Teknis di 33 Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pemasyarakatan.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, menambahkan bahwa IPPAFest menjadi upaya strategis untuk mendorong kewirausahaan dan mengembangkan industri kreatif di dalam lembaga pemasyarakatan.
“Lewat festival ini, kami ingin memberdayakan Warga Binaan agar mampu menghasilkan produk UMKM yang bernilai, sekaligus mengenalkan karya mereka ke publik,” jelasnya.
Selain menjadi sarana pembinaan, IPPAFest juga menjadi bagian dari perayaan kemerdekaan dengan semangat pembaruan di dunia pemasyarakatan.
Usai membuka acara, Menteri Agus bersama Dirjenpas Mashudi meninjau beberapa stan pameran. Keduanya membeli produk Warga Binaan seperti batik, kemeja, tas, dan suvenir sebagai bentuk apresiasi.
- Penulis: dicky