Dalam kegiatan bertema “Adab-Adab Ta’lim” atau tata krama dalam menuntut ilmu, Ustadz Sulaiman menekankan pentingnya memperbaiki adab sebelum menuntut ilmu. Ia menjelaskan bahwa ilmu tidak akan bermanfaat tanpa disertai dengan sikap rendah hati dan niat yang tulus.
“Ilmu tidak akan masuk ke hati yang sombong. Adab harus lebih dulu dibenahi sebelum mencari ilmu,” ujar Ustadz Sulaiman dalam ceramahnya.
Ia juga berpesan agar warga binaan menuntut ilmu bukan sekadar untuk menambah wawasan, tetapi sebagai jalan untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
“Belajar bukan hanya untuk tahu, tapi untuk berubah. Allah menilai kesungguhan, bukan keadaan. Jangan malu belajar meski di tempat terbatas,” tambahnya.
Pembina kerohanian Rutan Bengkulu, Nanang Darmawan, menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan agenda rutin setiap pekan. Program tersebut mencakup pengajian, ceramah agama, dan pelatihan membaca Al-Qur’an yang bertujuan memperkuat bekal spiritual serta moral warga binaan.
“Kami ingin warga binaan memiliki pondasi keagamaan yang kuat saat kembali ke masyarakat. Kegiatan keagamaan ini adalah bagian penting dari proses pembinaan,” terang Nanang.
Menurutnya, kerja sama dengan masyarakat dan lembaga keagamaan, seperti jamaah Masjid Taqwa, menjadi wujud sinergi dalam mendukung rehabilitasi dan pembentukan karakter warga binaan Rutan Bengkulu.
Kegiatan pembinaan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif. Banyak warga binaan yang antusias mengajukan pertanyaan seputar adab dalam belajar dan berbagi pengalaman spiritual mereka selama menjalani masa pembinaan.
Beberapa di antara mereka mengaku mendapatkan motivasi baru untuk memperbaiki diri dan memperdalam pemahaman agama.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Ustadz Sulaiman. Pihak Rutan Bengkulu berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Melalui pembinaan rohani ini, kami berharap warga binaan mampu memperkuat keimanan, memperbaiki perilaku, dan siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan bermanfaat,” tutup Nanang Darmawan.

