Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen jajaran Pemasyarakatan untuk memastikan seluruh warga binaan mendapatkan hak yang sama dalam pelayanan kesehatan, sesuai dengan prinsip humanis dan berlandaskan Hak Asasi Manusia (HAM).
Pelayanan kesehatan tidak hanya difokuskan di Klinik Pratama Rutan Bengkulu, tetapi juga dilaksanakan melalui program jemput bola ke blok-blok hunian. Langkah ini diambil agar setiap warga binaan, terutama yang memiliki keterbatasan mobilitas atau kondisi kesehatan tertentu, tetap memperoleh perhatian medis yang layak.
Tim medis secara rutin mendatangi kamar hunian untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, pemberian obat, serta observasi berkala terhadap warga binaan yang menderita penyakit kronis. Pendekatan ini memastikan penanganan cepat dan tepat bagi setiap keluhan kesehatan.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan prinsip pemasyarakatan yang humanis.
“Kesehatan adalah hak dasar setiap individu, termasuk warga binaan. Karena itu, kami berupaya memberikan layanan terbaik, baik di klinik maupun dengan mendatangi langsung para warga binaan di blok hunian,” ujar Yulian.
Yulian menambahkan bahwa pelayanan kesehatan merupakan bentuk tanggung jawab moral dan profesional dalam memastikan seluruh warga binaan mendapatkan hak yang sama tanpa diskriminasi.
Selain pemeriksaan medis, tim kesehatan juga memberikan edukasi kesehatan kepada warga binaan mengenai pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat. Materi penyuluhan meliputi pencegahan penyakit menular, kebersihan lingkungan kamar hunian, serta cara menjaga kesehatan mental selama menjalani masa pembinaan.
Edukasi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif warga binaan untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan sebagai bagian dari upaya bersama menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat.
Menurut Yulian, pendekatan jemput bola menjadi strategi efektif untuk menjangkau seluruh warga binaan secara menyeluruh.
“Dengan turun langsung ke blok hunian, tim medis bisa lebih cepat mendeteksi keluhan kesehatan yang mungkin tidak sempat dilaporkan. Selain itu, kami bisa memastikan penanganan dilakukan sedini mungkin,” pungkasnya.
Melalui kolaborasi dengan CPNS Kesehatan Kanwil Ditjenpas Bengkulu, Rutan Kelas IIB Bengkulu terus memperkuat peran layanan kesehatan sebagai bagian integral dari pembinaan dan perlindungan hak asasi manusia di lingkungan pemasyarakatan.

