Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerja sama strategis dalam pengembangan program lingkungan dan pemberdayaan warga binaan Rutan Bengkulu melalui edukasi pengelolaan sampah dan pelatihan kewirausahaan hijau.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat, perwakilan Yayasan Sehati menyampaikan komitmennya dalam mendorong perubahan sosial melalui pengurangan limbah, kegiatan daur ulang sampah, serta pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
“Kami ingin mendorong warga binaan untuk lebih peduli pada lingkungan sekaligus memiliki kemampuan yang dapat menunjang kehidupan mereka setelah bebas nanti,” ungkap perwakilan yayasan.
Program yang diusulkan antara lain:
-
Pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos
-
Pembuatan kerajinan dari limbah plastik
-
Edukasi bank sampah dan ekonomi sirkular
-
Pelatihan literasi, motivasi, dan keterampilan dasar
Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Bengkulu, Rafi Rizaldi, mewakili Kepala Rutan Yulian Fernando, menyambut positif kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus membuka ruang kolaborasi dengan lembaga sosial, terutama yang fokus pada pembangunan manusia dan lingkungan berkelanjutan.
“Kerja sama ini sejalan dengan semangat kami untuk menciptakan lingkungan rutan yang bersih, hijau, dan produktif. Kami berharap pelatihan ini menjadi langkah awal menuju pembinaan berbasis lingkungan dan kewirausahaan,” ujar Rafi.
Melalui kolaborasi ini, warga binaan diharapkan tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis tetapi juga semangat untuk menjadi pribadi yang lebih mandiri, kreatif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Dengan adanya kerja sama antara Rutan Kelas IIB Bengkulu dan Yayasan Sehati Bengkulu Rafflesia, diharapkan muncul model pembinaan baru yang lebih menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara terpadu sejalan dengan misi reformasi pemasyarakatan yang humanis dan produktif.

