Rutan Tanah Grogot Jadi Lokasi Studi Tiru Pengelolaan Sampah oleh DLH
- account_circle dicky
- calendar_month Ming, 7 Sep 2025
- visibility 11
- comment 0 komentar

Kunjungan Dinas Lingkungan Hidup ke Rutan Tanah Grogot untuk studi tiru pengelolaan sampah dan daur ulang limbah. (Dok: RRI/Rendy)
PAStime News, Tanah Grogot – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, mendapat kunjungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, pada Sabtu (06/09/2025).
Dalam rangka studi tiru terkait pengelolaan sampah dan daur ulang limbah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Hulu Sungai Tengah melakukan kunjungan ke Rutan Tanah Grogot.
Kepala Rutan Tanah Grogot, Yusuf Mukharom, menyambut rombongan tersebut dengan hangat. Ia mengajak mereka berkeliling untuk melihat langsung hasil olahan sampah yang di produksi oleh warga binaan.
Berbagai produk hasil daur ulang, seperti kursi dari botol plastik, arang dari limbah kayu, hingga kerajinan tangan, di perlihatkan selama kunjungan. Produk-produk tersebut di pamerkan sebagai bentuk nyata inovasi dan kemandirian para warga binaan.
Kabid PSLB3PK DLH HST, Muhammad Fadillah, mengungkapkan kekagumannya atas hasil karya yang di tampilkan. Menurutnya, pengelolaan limbah yang di terapkan di Rutan Tanah Grogot sudah mengarah pada ekonomi sirkular yang produktif dan berkelanjutan.
“Kami belajar langsung dari sistem bank sampah di sini, dari proses pengelolaan hingga pemasaran produk akhirnya,” ujarnya.
Fadillah juga mengapresiasi keterampilan warga binaan yang di nilainya luar biasa. “Mereka mampu mengolah sampah menjadi kursi mewah, gantungan kunci, dan berbagai kerajinan lainnya. Pembinaannya sangat luar biasa,” tambahnya.
Sementara itu, Karutan Tanah Grogot, Yusuf Mukharom, menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa program daur ulang sampah di jalankan sebagai bagian dari implementasi program prioritas nasional. Ini termasuk arahan Presiden RI terkait penguatan ketahanan pangan dan pengembangan UMKM.
“Pemanfaatan sampah ini menjadi bagian dari program UMKM. Kami juga di dorong untuk mendukung upaya zero waste. Dengan sumber daya yang tersedia, kami memaksimalkan kerja sama, termasuk dengan bank sampah dan pihak terkait lainnya,” jelas Yusuf.
Tak hanya fokus pada produksi, keterampilan ini juga di berikan untuk membekali warga binaan saat bebas nanti. Harapannya, mereka mampu mandiri secara ekonomi dan tidak kembali melakukan pelanggaran hukum.
“Tujuan akhirnya adalah kemandirian. Kami ingin mereka bisa menghidupi diri sendiri dan tidak kembali ke jalur kriminal,” tambahnya.
Untuk memperkuat program, kolaborasi juga di lakukan dengan Kodim 0904/Paser. Selain itu, limbah kayu yang di kumpulkan juga diolah menjadi arang berkualitas tinggi. Rencananya, produk ini akan di ekspor ke Korea Selatan, meski saat ini masih menunggu hasil uji laboratorium.
Dengan pendekatan yang terstruktur dan dukungan berbagai pihak, Rutan Tanah Grogot terus berupaya menjadikan pengelolaan sampah sebagai solusi berkelanjutan, sekaligus sarana pembinaan yang bermanfaat bagi warga binaan.
- Penulis: dicky