Sandiaga Uno di Lapas: Perempuan Berdaya, Ekonomi Bangkit
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month Sab, 30 Agu 2025
- visibility 12
- comment 0 komentar

YIS dan Lapas Kelas IIA Tangerang gelar program "Lapas Perempuan Berdaya" untuk bekali WBP perempuan dengan keterampilan hidup dan pembinaan spiritual. (Dok: Istimewa)
PAStime News, Tangerang – Upaya membekali warga binaan pemasyarakatan (WBP) perempuan dengan keterampilan hidup dan pembinaan spiritual terus di perkuat. Yayasan Indonesia Setara (YIS) bekerja sama dengan Lapas Kelas II A Tangerang menyelenggarakan program bertajuk Pembinaan Lapas Perempuan Berdaya di Lapas Kelas UII A Tangerang Jalan Daan Mogot, Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten pada Jumat (29/8/2025).
Kegiatan ini bertujuan membentuk perempuan yang berdaya, tangguh, dan bermental wirausaha.
Tak hanya membekali keterampilan pasca pembebasan, program ini juga menekankan pendekatan spiritual, dengan penguatan nilai-nilai Al-Quran sebagai landasan hidup.
“Yayasan Indonesia Setara di bangun atas nilai kesetaraan. Kami ingin memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang setara dalam pekerjaan, kontribusi, maupun pendidikan. Program ini adalah wujud nyata dari mimpi tersebut,” ujar Pendiri YIS, Sandiaga Salahuddin Uno dalam siaran tertulis pada Jumat (29/8/2025).
Sandiaga Uno berharap pelatihan ini membentuk pola pikir positif, kepercayaan diri, dan keterampilan usaha bagi warga binaan setelah bebas.
Program Pembinaan Lapas Perempuan Berdaya memiliki beberapa fokus utama, antara lain menciptakan lapangan kerja bagi warga binaan pasca pemasyarakatan, menumbuhkan kesadaran kewirausahaan, serta membentuk karakter yang sejalan dengan nilai-nilai agama.
Hal senada di sampaikan Kepala Lapas Kelas IIA Tangerang, Dr. Triana Agustin.
Selain itu dirinya menyambut baik kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada YIS atas kolaborasi yang terjalin.
“Program ini merupakan bagian dari pembinaan kerohanian yang menjadi pilar penting dalam sistem pemasyarakatan. Kami membentuk pribadi warga binaan lewat pendekatan spiritual dan nilai moral sebagai bekal kembali ke masyarakat,” ujar Triana.
Ia menambahkan, kegiatan semacam ini juga memperkuat semangat reintegrasi sosial, dengan harapan warga binaan dapat di terima dan berkontribusi positif di lingkungan mereka setelah bebas.
- Penulis: Adilman Zai