Santri Lapas Cipinang Tunjukkan Semangat Hari Santri lewat Kegiatan Keagamaan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 15
- comment 0 komentar

Hari Santri menjadi momen penting di Lapas Cipinang, dengan kegiatan religi yang mendalami nilai-nilai spiritual dan akhlak. (Dok: Humas Lapas Cipinang)
PAStime News, Jakarta, 22 Oktober 2025 – Semangat Hari Santri Nasional 2025 terasa kuat di balik tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang. Para santri yang merupakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) menunjukkan religiusitas dan kedisiplinan tinggi lewat berbagai kegiatan keagamaan yang terstruktur, baik di Masjid Baiturrahman maupun di blok-blok hunian.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program pembinaan kepribadian berbasis keagamaan yang terus di galakkan oleh pihak Lapas Cipinang. Setiap malam selepas Salat Isya, pengajian dan kajian keislaman rutin digelar mulai pukul 19.30 hingga 21.00 WIB. Para santri mengikuti dengan antusias, sebagai bentuk pendalaman nilai-nilai spiritual dan penguatan akhlak.
Selain itu, para santri secara aktif melaksanakan Salat Tahajud berjamaah setiap malam. Setelah Salat Subuh, mereka mengikuti kajian tafsir Al-Qur’an dan hadis yang membahas nilai-nilai moral yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Pada pukul 09.00 hingga menjelang Zuhur, para santri melanjutkan kegiatan dengan tadarus dan pengajian bersama, lalu menunaikan Salat Zuhur berjamaah. Sore harinya, mereka kembali mengikuti kajian tematik dan pendalaman akidah yang dipandu oleh pembimbing keagamaan.
Kepala Bidang Pembinaan Lapas Cipinang, Iwan Setiawan, menegaskan bahwa seluruh kegiatan keagamaan ini merupakan inti dari pembinaan kepribadian.
“Melalui kegiatan santri ini, kami ingin membentuk Warga Binaan yang beriman, berakhlak, dan siap berubah. Nilai-nilai kesantrian menjadi dasar agar mereka bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menekankan pentingnya pembinaan berbasis spiritual.
“Kami sangat bangga. Di balik tembok pemasyarakatan, mereka tetap semangat menuntut ilmu agama. Semangat Hari Santri ini menjadi pengingat bahwa pembinaan spiritual adalah kunci perubahan,” tegasnya.
Seorang WBP berinisial RB turut membagikan pengalaman spiritualnya selama mengikuti kegiatan santri di Lapas Cipinang.
“Awalnya ikut-ikutan teman, tapi sekarang saya merasa damai dan semangat tiap belajar agama. Saya merasa lebih mengenal diri dan dekat kepada Allah,” ungkapnya.
Melalui pembinaan keagamaan, Lapas Cipinang meneguhkan komitmennya menyemarakkan Hari Santri Nasional 2025 dan menumbuhkan harapan baru bagi Warga Binaan. Semangat santri di balik jeruji membuktikan bahwa perubahan positif dapat lahir dari pendekatan spiritual.
- Penulis: dicky
