Sehat Dijemput, Bukan Ditunggu: Inovasi Perling di Lapas Wahai
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 12
- comment 0 komentar

Lapas Kelas III Wahai luncurkan layanan Perling, pemeriksaan kesehatan jemput bola ke kamar WBP sebagai upaya pemenuhan hak kesehatan secara rutin. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai – Komitmen untuk pemenuhan hak atas kesehatan bagi Warga Binaan terus di lakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai. Kali ini, Jumat (12/9), Lapas Wahai melahirkan inovasi baru, yaitu layanan Perawatan Keliling (Perling) sebagai bentuk kepedulian dan langkah nyata dalam memberikan akses pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menyeluruh. Melalui layanan ini, petugas kesehatan Lapas jemput bola dengan pemeriksaan rutin langsung ke kamar hunian WBP, tanpa menunggu di klinik.
Dari hasil pemeriksaan yang di lakukan, tercatat lima orang mengalami hipertensi dan dua orang terindikasi diabetes melitus. Sebagai tindak lanjut, pihak Lapas memberikan edukasi kepada Warga Binaan untuk menjaga pola hidup sehat, termasuk mengatur pola makan, rajin berolahraga ringan, serta mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dan garam. Petugas dapur di arahkan untuk memisahkan dan memperhatikan khusus makanan bagi WBP dengan kondisi kesehatan tertentu.
Kepala Lapas (Kalapas) Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan bahwa layanan Perling merupakan bentuk kepedulian terhadap hak dasar Warga Binaan.
“Kami ingin memastikan bahwa meskipun berada di balik jeruji, Warga Binaan tetap mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Program Perling ini merupakan langkah efisiensi layanan yang prima dan berdampak positif,” ungkapnya.
Inovasi ini meningkatkan akses layanan tanpa ke klinik, mendukung deteksi dini penyakit menular, mengurangi antrean, dan menjaga kesehatan mental. “Layanan Perling memungkinkan WBP yang sakit tetap mendapat perawatan tanpa ke klinik, sehingga mengurangi antrean saat pasien ramai. Layanan ini juga merupakan bentuk perhatian personal untuk meningkatkan kesehatan mental Warga Binaan yang butuh perhatian,” jelas Kalapas.
Sementara itu, Perawat Lapas Wahai, Fitri Rianti, menambahkan bahwa layanan ini akan di laksanakan secara berkala yakni tiga hari sekali agar kesehatan Warga Binaan dapat terus di pantau perkembangannya. “Kami tidak hanya melakukan pemeriksaan, tetapi juga memberikan edukasi dan pendampingan. Terutama untuk kasus hipertensi dan diabetes, kami tekankan pentingnya pola hidup sehat dan menghindari pemicu penyakit,” jelasnya.
Salah satu Warga Binaan, inisial MI, mengaku senang atas adanya layanan baru tersebut. “Melalui pemeriksaan kesehatan ke kamar-kamar hunian, kami merasa lebih di perhatikan dan di hargai. Kami juga bisa lebih cepat mengetahui kondisi terkini kesehatan kami. Terima kasih kepada pihak Lapas yang terus peduli akan kesehatan kami,” ujarnya.
Dengan adanya inovasi Perling, di harapkan kesehatan Warga Binaan di Lapas Wahai semakin terjaga sehingga menciptakan lingkungan Lapas yang lebih sehat dan aman, di mana setiap Warga Binaan memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan perawatan kesehatan yang layak. Ini sekaligus memperkuat upaya pembinaan yang holistik, tidak hanya dari sisi mental dan spiritual, tetapi juga fisik dan kesehatan jasmani.
- Penulis: Adilman Zai