Sejukkan Hati, Lapas Atambua Fasilitasi Pembinaan Kerohanian
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 25
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIB Atambua konsisten fasilitasi pembinaan kerohanian sebagai bagian utama rehabilitasi warga binaan sesuai keyakinan masing-masing. (Dok: Humas Lapas Atambua)
PAStime News, Atambua – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Atambua secara konsisten menjadikan pembinaan kerohanian sebagai salah satu pilar utama dalam proses rehabilitasi Warga Binaan. Kegiatan ini di fasilitasi penuh oleh Lapas agar setiap Warga Binaan dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing.
Rabu (24/9), dalam suasana penuh kekhusyukan, puluhan Warga Binaan tampak mengikuti kegiatan ibadah, baik kebaktian di kapela maupun pengajian di mushola Lapas. Program kerohanian ini menjadi wujud nyata perhatian Lapas Atambua untuk tidak hanya memperbaiki perilaku, tetapi juga menyentuh aspek spiritual dan moral Warga Binaan.
Kegiatan terselenggara berkat kerja sama dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Belu yang secara rutin mengirimkan pembimbing rohani dan petugas pengajar. Kepala Lapas Atambua, Bambang Hendra Setyawan, menegaskan pembinaan kerohanian merupakan bagian integral dari rehabilitasi kepribadian.
“Kegiatan ini wajib di ikuti oleh seluruh Warga Binaan karena iman yang kuat adalah fondasi utama perubahan diri. Dengan bekal spiritual yang kokoh, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan hidup setelah bebas,” ujar Bambang.
Menurutnya, kehidupan di luar penuh godaan yang berpotensi menjerumuskan kembali. Karena itu, Lapas tidak ingin sekadar memenjarakan, melainkan juga membekali nilai keagamaan sebagai benteng pertahanan diri.
Antusiasme tinggi terlihat dari para Warga Binaan. Salah seorang Warga Binaan, sebut saja Agus, mengaku banyak merasakan perubahan positif.
“Dulu hidup saya terasa kosong, tidak punya tujuan. Tapi sejak rutin mengikuti pembinaan rohani, hati saya jadi lebih tenang dan damai. Saya belajar tentang pengampunan dan harapan,” ungkapnya.
Agus menambahkan, program ini memberinya motivasi untuk memulai hidup baru. “Sekarang saya merasa punya pegangan. Saya tahu jalan yang benar untuk masa depan saya,” ujarnya penuh harap.
Melalui pembinaan kerohanian yang konsisten, Lapas Atambua berharap Warga Binaan dapat kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik, religius, dan produktif.
- Penulis: Adilman Zai