Si Macro Hadir, Kanwil Ditjenpas Sulteng Cetak WBP Mandiri
- account_circle dicky
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025
- visibility 13
- comment 0 komentar

Kakanwil Ditjenpas Sulteng Meresmikan Dapur Produksi "Si Macro". (Dok: Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng)
PAStime News, Parigi – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Tengah menghadirkan terobosan baru dalam pembinaan warga binaan. Lewat peresmian Dapur Produksi “Si Macro” di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Parigi, Selasa (19/8/2025), warga binaan kini memiliki wadah untuk mengembangkan keterampilan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala Kanwil Pemasyarakatan Sulteng, Bagus Kurniawan, meresmikan dapur produksi sebagai salah satu dari tiga fasilitas baru, bersama Lapangan Upacara dan Pos Wasrik.
“Pembangunan fasilitas ini adalah wujud nyata dari semangat Lapas Parigi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembinaan,” ujar Bagus.
Menurutnya, Si Macro hadir bukan sekadar dapur produksi, melainkan sarana pemberdayaan warga binaan. Petugas mengembangkan kripik biji dan daging durian Montong, memanfaatkan potensi lokal Parigi Moutong sebagai sentra durian.
“Peresmian Dapur Produksi Si Macro ini menjadi bentuk dukungan Kanwil Ditjenpas Sulteng dalam menyukseskan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk UMKM berkualitas,” jelas Bagus.
Ia menambahkan, keberhasilan program pembinaan tidak dapat berdiri sendiri. Sinergi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci agar produk warga binaan bisa di terima pasar.
“Kolaborasi adalah jembatan agar keterampilan yang diperoleh warga binaan dapat berlanjut setelah mereka kembali ke masyarakat,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Lapas Parigi, Fentje Mamirahi, menegaskan pemanfaatan potensi lokal sebagai dasar lahirnya inovasi dapur produksi.
“Kabupaten Parigi Moutong terkenal dengan durian Montong. Kami bersyukur potensi ini bisa di olah warga binaan menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus memberi bekal keterampilan hidup,” ungkap Fentje.
Dapur Produksi “Si Macro” menegaskan peran lapas sebagai pusat pembinaan yang humanis, produktif, dan mandiri, bukan sekadar tempat menjalani hukuman.
- Penulis: dicky