Sinergi Pendidikan dan Pemasyarakatan: Kanwil Ditjenpas Sulteng–Unazlam Bahas Kerja Sama Strategis Tri Dharma
- account_circle dicky
- calendar_month Rab, 9 Jul 2025
- visibility 22
- comment 0 komentar

Ditjenpas Sulteng dan Unazlam bahas kerja sama strategis Tri Dharma di bidang pembinaan, edukasi hukum, dan pemberdayaan warga binaan.
PAStime News, Palu – Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah (Kakanwil Ditjenpas Sulteng), Bagus Kurniawan, menerima kunjungan Rektor Universitas Abdul Azis Lamadjido (Unazlam), Dr. M. Darma Halwi, di ruang kerjanya pada Rabu (9/7/2025), untuk membahas Kerja Sama Strategis Tri Dharma.
Kunjungan ini jadi momentum strategis untuk menjajaki kerja sama mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi, terutama di isu pemasyarakatan, pembinaan, dan penyadaran hukum.
Dalam pertemuan itu, Kakanwil di dampingi Kabag TU Maulana Luthfiyanto, Kabid Pelayanan dan Pembinaan Irpan, serta Kabid Pembimbingan Kemasyarakatan M. Nur Amin.
Bagus Kurniawan menyebut dunia pendidikan berperan strategis dalam reformasi pemasyarakatan, mulai dari pendampingan, riset, hingga pemberdayaan warga binaan.
“Kami terbuka untuk kolaborasi konkrit, misalnya dalam bentuk klinik bantuan hukum, pendampingan psikososial, hingga pelatihan kemandirian di lapas. Jika kita sinergikan, maka pembinaan tidak hanya administratif, tapi juga transformatif,” tegas Bagus.
Ia menambahkan, kerja sama ini jadi ruang belajar mahasiswa dan dosen, serta mendukung penguatan SDM Pemasyarakatan lewat pertukaran ilmu dan magang terarah.
“Kehadiran kampus di lingkungan pemasyarakatan akan memberi warna baru pendekatan ilmiah dalam pembinaan dan pemulihan sosial. Kami ingin transformasi yang berdampak, bukan hanya tercatat dalam dokumen,” tambahnya.
Sementara itu, Rektor Unazlam, Dr. M. Darma Halwi, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan Unazlam untuk menjadi mitra strategis pemasyarakatan di Sulawesi Tengah.
Ia menekankan pentingnya pusat studi sosial pemasyarakatan di universitas sebagai laboratorium hidup untuk isu reintegrasi, keadilan restoratif, dan pencegahan residivisme.
“Ini bukan hanya bentuk pengabdian, tapi langkah nyata mewujudkan Tri Dharma. Kami ingin hadir di tengah persoalan sosial melalui ilmu dan aksi nyata. Dunia kampus dan pemasyarakatan harus saling melengkapi,” ujar Darma.
Pertemuan ini akan di tindaklanjuti dalam bentuk penyusunan nota kesepahaman, yang menjadi dasar kerja sama jangka panjang di bidang pembinaan, edukasi hukum, penelitian, dan pemberdayaan warga binaan di Sulawesi Tengah.
- Penulis: dicky