Kegiatan di Aula Lapas Kupang melibatkan Tim Klinik Pratama Cendana dan petugas medis Puskesmas Oesapa.
Sebanyak 160 warga binaan mengikuti sosialisasi, dan 21 orang dengan riwayat kontak TBC positif menerima obat TPT pencegahan.
Dr. Fika Silvia memberikan edukasi TBC, penularan droplet, dan pentingnya deteksi dini serta pengobatan. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan Lapas terhadap program nasional eliminasi TBC yang di canangkan pemerintah.
“Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Kami ingin memastikan seluruh warga binaan memahami pentingnya menjaga diri dan lingkungan agar terhindar dari penularan TBC,” ujar dr. Fika Silvia.
Sosialisasi ini di akhiri dengan pembagian obat TPT kepada warga binaan berisiko tinggi. Para petugas kesehatan juga memberikan instruksi cara konsumsi obat yang benar dan menekankan pentingnya kedisiplinan agar pengobatan memberikan hasil maksimal.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kupang, Antonius Hubertus Jawa Gili, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab institusi dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih, sehat, dan aman dari penyakit menular.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari Puskesmas Oesapa. Kesehatan adalah pondasi utama dalam proses pembinaan. Dengan tubuh yang sehat, pembinaan bisa berjalan optimal,” ungkap Kalapas Antonius.
Sementara itu berjalan dengan tertib dan di sambut antusias oleh warga binaan. Lapas Kelas IIA Kupang menegaskan kegiatan serupa akan terus di lakukan sebagai strategi preventif dan promotif kesehatan.
Melalui inisiatif ini, Lapas Kupang menunjukkan keseriusannya dalam mendukung Indonesia bebas TBC 2030 dan menjamin hak kesehatan seluruh warga binaan.

