STAR-ASN Jadi Sorotan, Menteri Imipas Bahas Inovasi Tata Kelola Birokrasi
- account_circle dicky
- calendar_month Sab, 7 Jun 2025
- visibility 26
- comment 0 komentar

Menteri Imipas Agus Andrianto (Dok: Istimewa)
PAStime News, Jakarta – Setjen Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) menyelenggarakan coffee morning yang dipandu oleh Menteri Imipas Agus Andrianto. Dalam pertemuan tersebut, di bahas tiga topik strategis, yaitu aplikasi STAR-ASN, rencana strategis Kementerian Imipas, dan pagu indikatif anggaran 2026.
Sekjen Asep Kurnia, memimpin diskusi terbuka yang di hadiri jajaran Kementerian Imipas di Ruang Rapat Sekretariat Jenderal, Kuningan, Jakarta Selatan. Menteri Agus menegaskan pada Jumat (6/6/2025) bahwa Kemen imipas harus menerapkan kebijakan zero growth dengan membuka rekrutmen yang di sesuaikan jumlah pengurangannya.
Coffee morning di laksanakan pada Rabu, 4 Juni 2025. Aplikasi STAR-ASN sendiri merupakan kepanjangan dari Smart Technology, Adaptive, and Responsible Aparatur Sipil Negara.
STAR-ASN adalah transformasi digital dalam tata kelola birokrasi yang bersifat adaptif dan akuntabel. Kepala Biro SDM menjelaskan bahwa aplikasi ini akan dioptimalkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di Kementerian Imipas.
Pada kesempatan tersebut, Asep Kurnia juga mempraktikkan penggunaan aplikasi STAR-ASN. Selain itu, ia mengingatkan unit eselon I untuk mendorong jajarannya melakukan pembaruan data.
Menteri Agus menginstruksikan agar aplikasi STAR-ASN di kembangkan lebih lanjut agar dapat memudahkan pelaksanaan kegiatan kementerian.
Kabiro Renkeu menjelaskan kepada Menteri Agus berbagai aspek dalam rencana strategis Kementerian Imipas, termasuk visi, misi, dan tujuan kementerian. Visi dan misi tersebut di terjemahkan ke dalam sasaran strategis yang kemudian di implementasikan oleh unit eselon I sebagai pelaksanaan utama kegiatan kementerian.
Kabiro Renkeu menyatakan bahwa seluruh unit eselon I aktif terlibat dalam penyusunan rencana strategis melalui dialog interaktif dan pendalaman materi. Dari rancangan tersebut, mereka merumuskan core value sebagai fondasi budaya kerja Kementerian Imipas.
Menteri Agus, menegaskan pentingnya menyusun rumusan perencanaan strategis secara optimal agar menjadi pedoman untuk Setjen, Itjen, Ditjen, dan BPSDM.
Menteri Agus mengkritisi besarnya belanja pegawai dalam pagu indikatif anggaran Kemenimipas 2026 dan meminta pihak terkait menghitung kuota penerimaan pegawai secara optimal. Pembahasan ini juga mencakup belanja operasional dan belanja tugas serta fungsi.
Selain itu, Menteri Agus memberi arahan untuk memetakan distribusi pegawai dan tingkat kerawanan di berbagai lokasi daerah, dengan tujuan menghindari penumpukan pegawai di area berkerawanan rendah maupun sebaliknya. Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien agar memberikan manfaat maksimal.
Ia menegaskan agar pihak terkait mengelola anggaran dengan efisien dan efektif guna mendukung realisasi rencana strategis yang telah di sampaikan sebelumnya.
- Penulis: dicky