Tak Ada Kata Terlambat! Warga Binaan Lapas Cibinong Kembali Sekolah Lewat Program PKBM
- account_circle mamang
- calendar_month
- visibility 54
- comment 0 komentar

CIBINONG – Pendidikan tak mengenal batas, bahkan jeruji besi tak mampu menghentikan semangat untuk terus belajar. Inilah yang tercermin dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cibinong atau yang serting dikenal dengan Lapas Pondok Pondok Rajeg, di mana sebanyak 11 warga binaan kini aktif mengikuti program pendidikan kesetaraan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kamis (02/10/2025).
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Lapas Cibinong dengan Yayasan Bina Insan Mandiri (Sekolah Master Indonesia) Depok, yang menyediakan pendidikan setara SD (Paket A), SMP (Paket B), dan SMA (Paket C). Inisiatif ini menjadi bagian penting dari strategi pembinaan yang berfokus pada pendidikan sebagai pintu menuju masa depan yang lebih baik.
Kalapas Cibinong, Wisnu Hani Putranto, menegaskan pentingnya pendidikan sebagai bagian dari proses pembinaan di dalam lapas.
“Kami ingin memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan untuk menata kembali hidupnya. Pendidikan adalah kunci agar mereka bisa kembali ke masyarakat dengan lebih siap, mandiri, dan berdaya,” ujarnya.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara rutin di ruang kelas khusus yang telah disiapkan di dalam lapas, dengan pendampingan dari para tutor profesional dari PKBM. Suasana belajar yang penuh semangat dan optimisme terasa di setiap sesi, menciptakan lingkungan positif yang memotivasi warga binaan untuk terus berkembang.
Salah satu peserta, sebut saja V, yang saat ini mengikuti Paket B, mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali merasakan bangku pendidikan meski sedang menjalani masa pidana.
“Saya merasa seperti diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki masa depan. Walaupun berada di dalam lapas, saya tetap bisa belajar. Harapan saya, nanti setelah keluar bisa melanjutkan pendidikan dan mengejar cita-cita yang tertunda,” tuturnya penuh haru.
Tak hanya warga binaan yang merasakan dampak positif, para pengajar pun merasakan pengalaman yang berkesan. Salah satu tutor PKBM dari Sekolah Master Depok, Rayhan, menyampaikan rasa bangganya bisa turut berkontribusi dalam proses pembinaan ini.
“Mengajar di dalam lapas memberikan pengalaman yang berbeda. Saya melihat langsung bagaimana semangat belajar mereka begitu tinggi, meskipun berada dalam keterbatasan. Kami percaya, pendidikan adalah hak semua orang, dan saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari perubahan positif ini,” ungkapnya.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara rutin dengan bimbingan tutor PKBM dan didukung fasilitas ruang kelas di dalam Lapas. Suasana belajar berlangsung penuh semangat, menjadikan Lapas Cibinong bukan hanya tempat pembinaan, tetapi juga ruang belajar penuh harapan.
Sebagai bagian dari program pembinaan, ke depan Lapas Cibinong berkomitmen untuk terus memperluas akses pendidikan bagi warga binaan. Dengan begitu, mereka tidak hanya dibekali keterampilan kerja, tetapi juga pengetahuan akademik yang mampu meningkatkan kualitas diri saat kembali ke masyarakat.
- Penulis: mamang