Tanam Wortel, Lapas Ambon Dorong Kemandirian Binaan
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 36
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIA Ambon tanam bibit wortel sebagai upaya tingkatkan ketahanan pangan dan keterampilan warga binaan, Jumat (19/09). (Dok: Humas Lapas Ambon)
PAStime News, Ambon – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon di bawah naungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Maluku terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan keterampilan warga binaan. Penanaman bibit wortel di kebun lapas jadi langkah nyata pemanfaatan lahan kosong untuk kegiatan produktif dan edukatif, Jumat (19/09).
Kegiatan ini melibatkan sejumlah warga binaan yang tergabung dalam kelompok tani lapas. Sebelum ke lahan, mereka di bekali teknik tanam, pemilihan benih unggul, dan perawatan agar panen optimal.
Kalapas Ambon, Herliadi, menegaskan kegiatan ini adalah pelatihan bertani sebagai bekal berwirausaha mandiri usai bebas. “Kami ingin warga binaan tidak hanya sekadar menjalani masa pidana, tetapi juga mendapatkan bekal nyata untuk membangun masa depan. Bertani adalah keterampilan terapan yang diharapkan menjadi awal kemandirian ekonomi mereka,” ujar Herliadi.
Lahan seluas kurang lebih 6 × 1,5 meter yang sebelumnya telah di manfaatkan untuk kegiatan serupa kini di olah kembali menjadi bedengan rapi siap tanam. Bibit wortel di pilih karena memiliki nilai ekonomis tinggi, masa panen yang relatif singkat, serta perawatan yang mudah, sehingga cocok untuk program pembinaan kemandirian.
Selain sebagai sarana pelatihan, hasil panen wortel nantinya akan di gunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi warga binaan secara mandiri. Sayuran segar yang di produksi sendiri akan di serap ke dalam dapur lapas guna meningkatkan kualitas konsumsi sehari-hari. Kasi Kegiatan Kerja, Nober, menyampaikan harapannya agar kegiatan positif ini dapat membangun optimisme dan semangat baru bagi warga binaan. “Merawat tanaman dari benih hingga berbuah melatih kesabaran, tanggung jawab, dan kepercayaan diri untuk tetap produktif,” ujarnya.
Kepala Kantor Wilayah Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi terhadap program ini. “Program ketahanan pangan ini tak hanya untuk memenuhi kebutuhan Lapas, tetapi juga memberdayakan warga binaan dengan keterampilan produktif pasca bebas. Kami sinergikan kegiatan ini dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan untuk pelatihan dan pendampingan teknis,” ungkap Ricky.
Program ini merupakan wujud akselerasi Menimipas Agus Andrianto dalam memberdayakan warga binaan guna mendukung ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut program Asta Cita untuk mendorong kemandirian bangsa lewat swasembada pangan.
Ke depan, Lapas Ambon berencana untuk terus mengembangkan area pertanian dan memperluas jenis komoditas yang di tanam. Dukungan dari berbagai pihak sangat di harapkan demi kesuksesan program pemberdayaan ini, yang pada akhirnya bertujuan mempersiapkan warga binaan menjadi individu yang produktif dan siap berintegrasi kembali dengan masyarakat.
- Penulis: Adilman Zai