Tim Asesor Lapas Narkotika Bangli Gelar Asesmen Awal Calon Rehabilitasi Rutan Bangli
- account_circle dicky
- calendar_month Rab, 3 Sep 2025
- visibility 11
- comment 0 komentar

Tim asesor Lapas Narkotika Bangli melaksanakan asesmen awal untuk rehabilitasi WBP secara profesional dan humanis. (Dok: Humas LPN Bangli)
PAStime News, Bangli – Kegiatan asesmen awal bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) calon peserta rehabilitasi di Rutan Kelas IIB Bangli telah di laksanakan dengan lancar. Kegiatan ini di gelar pada Selasa (2/9) oleh tim asesor dari Lapas Narkotika Kelas IIA Bangli.
Asesmen tersebut menggunakan instrumen Addiction Severity Index (ASI) sebagai langkah awal pelaksanaan program rehabilitasi tahun anggaran 2025.
Dalam proses asesmen, petugas terlatih mewawancarai secara individual sejumlah calon peserta. Mereka sebelumnya telah melalui tahap skrining. Kegiatan ini di laksanakan di ruang layanan Rutan, dan selama asesmen berlangsung, petugas tetap mengedepankan prinsip kerahasiaan. Pendekatan yang humanis juga menjadi prioritas.
Lebih lanjut, tim asesor menggunakan asesmen ASI tidak hanya untuk mengukur tingkat keparahan ketergantungan narkotika. Namun, juga untuk menilai kondisi sosial-psikologis para WBP.
Dengan demikian, program rehabilitasi yang di susun nantinya di harapkan dapat lebih tepat sasaran. Program tersebut di harapkan terarah sesuai kebutuhan individu.
Sementara itu, Kepala Lapas Narkotika Bangli, Marulye Simbolon, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antar Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan.
Menurutnya, kolaborasi ini penting untuk mendukung keberhasilan program rehabilitasi yang telah di canangkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Ia juga menambahkan bahwa data hasil asesmen akan di jadikan dasar. Data tersebut akan menyusun program rehabilitasi yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Di sisi lain, dukungan penuh juga datang dari Kepala Rutan Kelas IIB Bangli, Dedy Nugroho. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus memperkuat kolaborasi dengan Lapas Narkotika Bangli. Menurutnya, kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembinaan WBP serta memastikan seluruh proses rehabilitasi dapat berjalan dengan optimal.
Adapun kegiatan asesmen ini berlangsung dengan tertib dan mendapat respons positif dari para WBP yang mengikuti. Ke depannya, hasil asesmen tersebut akan dianalisis lebih lanjut.
Tujuannya adalah untuk menentukan penempatan WBP ke dalam program rehabilitasi yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing individu.
- Penulis: dicky