Tingkatkan Kompetensi Pengelola Perpustakaan, Petugas Lapas Kupang Ikuti Bimtek Tenaga Pengelola Perpustakaan Se-NTT
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 43
- comment 0 komentar

Lapas Kupang ikuti Bimtek perpustakaan dari Dinas Kearsipan NTT untuk tingkatkan literasi dan kompetensi pengelola.
PAStime News, Kupang – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan NTT gelar Bimtek untuk tingkatkan kapasitas pengelola perpustakaan se-Provinsi NTT tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, yakni tanggal 23 hingga 25 Juni 2025, bertempat di Harper Ballroom, Kupang, Senin (23/6).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kompetensi pengelola perpustakaan dalam menerapkan standar berbasis teknologi, serta mendorong perpustakaan jadi pusat literasi dan pembelajaran inklusif.
Sebagai bagian dari perpustakaan khusus, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang turut ambil bagian dalam kegiatan ini dengan mengutus salah satu petugasnya, Fransina Mulya Pah, untuk mengikuti seluruh rangkaian bimtek.
Asisten Administrasi Umum Setda NTT, Semuel Halundaka, menegaskan peran strategis perpustakaan dalam meningkatkan kualitas SDM di NTT saat membuka kegiatan.
Ia menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat mengambil manfaat maksimal dari bimtek ini dan terus berkontribusi aktif dalam memajukan dunia perpustakaan.
“Saya berharap semua dapat terus mendukung agar perpustakaan di NTT supaya lebih baik dan maju ke depan. Ajak anak-anak, keluarga, dan masyarakat menjadikan perpustakaan bagian dari gaya hidup untuk wujudkan masyarakat cerdas, maju, berbudaya, dan berdaya saing.
Materi yang di sampaikan dalam kegiatan ini meliputi promosi dan inovasi pengembangan perpustakaan oleh Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi NTT, Djoese Selestino M. Nai Buti, S.Pt., M.Si, serta materi teknis katalogisasi dan praktik katalogisasi oleh Bertha T. Pasang, S.Sos., yang memberikan wawasan mendalam tentang manajemen koleksi dan sistem klasifikasi perpustakaan.
Fransina menyebut bimtek ini sebagai momen penting untuk menambah wawasan pengelolaan perpustakaan Lapas Kupang sekaligus membangun jejaring lintas institusi.
“Kami di Lapas Kupang tentu memiliki tantangan tersendiri dalam mengelola perpustakaan, terutama dalam hal minat baca Warga Binaan. Dari kegiatan ini, saya belajar banyak strategi baru yang bisa saya terapkan agar perpustakaan Lapas bisa menjadi ruang yang lebih hidup dan bermanfaat,” ujar Fransina.
Ia berharap pelatihan serupa rutin digelar dan menjangkau unit khusus seperti Lapas. “Saya berkomitmen mengembangkan perpustakaan Lapas Kupang agar lebih representatif, interaktif, dan mendukung pembinaan warga binaan,” ujarnya.
Dengan semangat dan wawasan baru, Fransina optimis perpustakaan Lapas Kupang akan berkembang dan turut meningkatkan literasi warga binaan.
- Penulis: dicky
