Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Lapas Luwuk Gelar Simulasi Akreditasi Klinik
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 7
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIB Luwuk melaksanakan simulasi akreditasi Klinik Pratama didahului workshop PPI untuk tingkatkan standar layanan kesehatan Warga Binaan. (Dok: Humas Lapas Luwuk)
PAStime News, Luwuk, 1 November 2025 – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk menunjukkan keseriusan dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan. Mereka menggelar simulasi akreditasi untuk Klinik Pratama Lapas Luwuk. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam upaya meraih akreditasi klinik berstandar nasional. Ini sekaligus memastikan terpenuhinya hak kesehatan bagi seluruh Warga Binaan (WB).
Sebelum simulasi di mulai, Lapas Luwuk terlebih dahulu melaksanakan Workshop Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) pada Sabtu (1/11/25). Workshop ini menjadi pondasi penting bagi proses akreditasi. Sebab, menitikberatkan pada peningkatan kompetensi petugas dalam penerapan standar kebersihan. Ini mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD) dan sterilisasi alat, serta pengelolaan limbah medis sesuai protokol kesehatan.
Dokter Rusydiyah Arby, perwakilan dari Lembaga Akreditasi Prima Husada (LAPRIDA), menjelaskan bahwa PPI adalah elemen utama dalam penilaian akreditasi.
“Kami memulai dengan PPI karena ini merupakan indikator utama keselamatan, baik bagi pasien—dalam hal ini Warga Binaan—maupun petugas. Dengan penerapan PPI yang ketat, risiko penularan penyakit di lingkungan Lapas yang padat dapat ditekan secara signifikan,” ujarnya.
Setelah kegiatan workshop, Lapas Luwuk melanjutkan dengan simulasi akreditasi Klinik Pratama. Simulasi ini melibatkan tim internal dan disupervisi langsung oleh tim LAPRIDA. Fokus utama evaluasi meliputi kesiapan Standar Operasional Prosedur (SOP), kelengkapan dokumen, ketersediaan sarana dan prasarana, serta kompetensi tenaga kesehatan.
Kepala Lapas Kelas IIB Luwuk, Muhammad Bahrun, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan.
“Dengan diawali workshop PPI, komitmen kami jelas: memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berstandar nasional bagi seluruh Warga Binaan. Kami berharap hasil simulasi ini menjadi peta jalan menuju akreditasi terbaik,” jelasnya.
Materi simulasi mencakup berbagai aspek penting. Seperti tata kelola klinik, pelayanan medis, rekam medis dan kepatuhan terhadap pedoman klinis, hingga program keselamatan pasien. Semua aspek tersebut berorientasi pada peningkatan mutu layanan dan perlindungan hak kesehatan WBP.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, memberikan apresiasi atas langkah progresif yang di ambil Lapas Luwuk.
“Upaya Lapas Luwuk patut didukung penuh. Ini adalah wujud nyata komitmen Pemasyarakatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang merupakan hak dasar setiap Warga Binaan,” tegasnya.
Kegiatan simulasi akreditasi Klinik Pratama Lapas Luwuk ini menjadi bukti nyata. Bahwa peningkatan kualitas layanan kesehatan di lingkungan pemasyarakatan merupakan bagian integral dari sistem Pemasyarakatan yang humanis, profesional, dan berkeadilan.
- Penulis: dicky
