Tomat Hasil Binaan Lapas Wahai, Solusi Pangan Wahai
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 32
- comment 0 komentar

Warga binaan Lapas Kelas III Wahai panen tomat segar untuk mendukung ketahanan pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat. (Dok: Humas Lapas Wahai)
PAStime News, Wahai – Pemberdayaan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai untuk mendukung ketahanan pangan kembali di buktikan melalui kegiatan panen tomat yang terlaksana di kebun rumah dinas Lapas, Rabu (17/9). Melalui tangan-tangan kreatif warga binaan itulah maka kebutuhan pangan masyarakat setempat untuk tomat segar di pastikan kembali terpenuhi.
Kepala Subseksi Pembinaan, Merpaty S. Mouw, yang juga melakukan panen mengatakan bahwa kegiatan tersebut selain mendukung ketahanan pangan sesuai Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, juga telah menjadi bagian dari program pelatihan kemandirian warga binaan. “Panen 20 kg tomat segar hari ini menjadi angin segar bagi masyarakat Wahai di tengah minimnya pasokan tomat lokal. Dari tangan warga binaan, Lapas Wahai mampu berkontribusi bagi pangan lokal,” kata Merpaty.
Ia pun berharap keterampilan yang di peroleh tersebut dapat menjadi bekal berharga bagi warga binaan setelah bebas nanti. “Pembinaan pertanian ini bagian dari upaya menciptakan pelatihan warga binaan yang humanis, produktif, dan berdampak positif bagi masyarakat,” ungkap Merpaty.
Sementara itu, Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, di ruang kerjanya memberi penghargaan atas kerja keras dan semangat para warga binaan. Menurutnya, panen kali ini menunjukkan hasil yang sangat menggembirakan. “Panen keenam ini merupakan bukti nyata bahwa warga binaan mampu berkarya dan berkontribusi langsung terhadap kebutuhan pangan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi semangat dan kreativitas mereka dan ini menunjukkan bahwa pemasyarakatan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Tersih.
Di tempat berbeda, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasinya. “Kegiatan seperti ini tentu bukan sekedar panen, tetapi menjadi wujud nyata dari implementasi pelatihan yang produktif. Pemberian keterampilan kepada warga binaan memang dapat bermanfaat secara signifikan bagi masyarakat dan Lapas Wahai yang sukses melakukannya,” puji Ricky.
Kakanwil pun berharap program ketahanan pangan di Lapas Wahai melalui praktik pertanian serta pemberdayaan sumber daya manusia warga binaan melalui pengembangan kemandirian terus menciptakan tenaga kerja terampil dengan tangan kreatif yang mampu memberikan kontribusi positif baik untuk saat ini maupun saat reintegrasi sosial masa depan.
- Penulis: Adilman Zai