Mandiri dan Produktif: Transformasi Warga Binaan Lapas Tolitoli Lewat Karya
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month 8 jam yang lalu
- visibility 5
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIB Tolitoli terus tingkatkan kualitas pembinaan kemandirian Warga Binaan melalui pengawasan langsung di bidang hortikultura dan bengkel las. (Dok: Humas Lapas Tolitoli)
PAStime News, Tolitoli – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tolitoli terus tingkatkan kualitas pembinaan kemandirian Warga Binaan melalui pengawasan langsung di bidang hortikultura dan bengkel las. Kontrol kegiatan di area kebun hortikultura dan bengkel las Lapas pun terus di lakukan jajaran seksi bimbingan narapidana/anak didik dan kegiatan kerja yang di pimpin oleh Feldianto.
Kegiatan di awali dengan pengecekan kebun hortikultura yang menjadi salah satu program unggulan pembinaan. Warga Binaan terlihat aktif melakukan penanaman sayuran sekaligus pembersihan lahan agar hasil panen lebih maksimal. Sayuran yang di tanam di pastikan segar dan sehat sehingga memenuhi kebutuhan konsumsi sekaligus meningkatkan keterampilan Warga Binaan.
Setelah itu, pengawasan di lanjutkan di bengkel las. Di tempat ini, Warga Binaan sedang mengerjakan produksi rangka atap baja ringan. Melalui bimbingan dan pengawasan petugas, hasil pekerjaan tidak hanya di arahkan agar rapi, tetapi juga memenuhi standar kekuatan dan prosedur yang berlaku.
“Ini kami lakukan agar setiap kegiatan Warga Binaan memiliki nilai manfaat nyata. Kami pastikan hasil hortikultura layak di konsumsi dan hasil pengelasan memenuhi standar. Dengan begitu, keterampilan yang mereka pelajari benar-benar di terapkan setelah bebas nanti,” jelas Feldianto.
Salah seorang Warga Binaan yang ikut serta dalam kegiatan hortikultura, Murawi, mengungkapkan rasa syukurnya. “Saya senang bisa belajar menanam sayur. Selain menambah ilmu, hasilnya bermanfaat untuk kesehatan. Semoga keterampilan ini bisa saya gunakan ketika kembali ke keluarga nanti,” ujarnya.
Warga Binaan lainnya juga merasakan manfaat kegiatan tersebut. “Di bengkel las ini saya belajar membuat rangka baja ringan. Awalnya sulit, tapi dengan bimbingan petugas saya jadi bisa. Saya berharap setelah bebas nanti punya kesempatan kerja dengan keterampilan ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Tolitoli, Muhammad Ishak, menyampaikan kegiatan ini menjadi bagian penting dalam memastikan program kemandirian benar-benar berjalan sesuai tujuan. “Kami ingin pembinaan yang di berikan tidak sekadar aktivitas rutin, tetapi benar-benar menghasilkan keterampilan dan produk berkualitas. Dengan demikian, Warga Binaan bisa memiliki bekal positif ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Selama kegiatan, seluruh rangkaian berjalan aman dan lancar. Lapas Tolitoli berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan kemandirian sehingga Warga Binaan tidak hanya memperoleh keterampilan kerja, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemandirian ekonomi di masa depan.
- Penulis: Adilman Zai