UGM Tanam Terumbu Karang, Gerakkan Sosial Selamatkan Alam
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month
- visibility 37
- comment 0 komentar

Mahasiswa KKN UGM menanam 540 bibit terumbu karang di Pantai Baga, Sumatera Barat, bersama nelayan sebagai upaya pelestarian laut (1/8) 2025. (Dok.Istimewa)
PAStime News, Pesisir Selatan – Mahasiswa program kuliah kerja nyata Universitas Gadjah Mada (UGM) menanam 540 bibit terumbu karang di sekitar Pantai Baga di Nagari Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Mereka menggandeng nelayan setempat dalam kegiatan penanaman yang di lakukan pada Jumat, 1 Agustus 2025, tersebut.
“Terumbu karang memiliki manfaat yang besar untuk kehidupan ekosistem laut dalam menjaga keanekaragaman hayati,” kata Koordinator Program Kerja Penanaman Terumbu Karang KKN Menoreh Mandeh, Fatih Husaen, dalam keterangan tertulis pada Senin, 4 Agustus 2025.
Dia menerangkan, penanaman bibit terumbu karang di lakukan dengan cara mengikatkannya pada rangka meja besi. Ada 15 meja yang di siapkan dan setiap meja ada 36 bibit terumbu karang yang di ikat dengan tali plastik.
Bibit terumbu karang kemudian di bawa dengan perahu dan di tanam di kawasan konservasi laut sekitar pantai.
“Bibit terumbu karang tumbuh rata-rata 3 cm per tahun, namun berperan penting menjaga ekosistem bawah laut,” ujarnya.
Terumbu karang di laut rusak karena pemanasan global yang secara tidak langsung adalah ulah manusia. Pencemaran dan aktivitas nelayan dalam mencari ikan juga bisa menyebabkan kerusakan terumbu karang di laut. Atau karena eksploitasi secara langsung untuk kebutuhan bangunan maupun hiasan.
Wakil Rektor UGM, Arie Sujito, menyebut penanaman terumbu karang sebagai aksi nyata kampus dalam menjaga alam.
“Ketika yang lain merusak alam, mahasiswa justru merawat alam,” kata Arie sambil menambahkan 5-10 tahun ke depan para mahasiswa sekarang yang akan banyak mengelola Indonesia.
Menurut Arie, kontribusi anak muda penting bagi masa depan lingkungan di tengah maraknya eksplorasi alam dan tambang. Itu sebabnya, dia berharap kegiatan serupa di kerjakan kampus-kampus lainnya. “Saya yakin ini akan menjadi gerakan sosial penyelamatan alam.”
Kepala BPSPL Padang, Rahmat Irfansyah, menyebut penyelamatan terumbu karang menghadapi tantangan serius.
Dia memuji kegiatan mahasiswa UGM di Pantai Baga dan juga di tempat-tempat lainnya di pulau kecil dan terluar.
Menurutnya, upaya penyelamatan terumbu karang yang di lakukan mahasiswa KKN UGM sejalan dengan visi besar pemerintah untuk terus menjadikan laut melalui ekonomi biru, sebagai salah satu dasar dan fondasi besar untuk mewujudkan termasuk juga pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di masa depan.
Dirjen Konservasi Sumber Alam dan Ekosistem, Kementerian Kehutanan Satyawan Pudyatmoko, dalam keterangan tertulis yang sama, mengatakan bangsa Indonesia memiliki tantangan untuk menjaga pelestarian karang dan sumber daya laut di tengah ancaman perubahan iklim.
Perubahan iklim meningkatkan suhu laut yang memicu pemutihan terumbu karang dan berujung pada kematian.
- Penulis: Adilman Zai
