Warga Binaan Lapas Ambon Lakukan Perawatan Tanaman Kacang Panjang
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 23
- comment 0 komentar

Lapas Kelas IIA Ambon memperkuat kemandirian dengan budidaya kacang panjang oleh Warga Binaan untuk ketahanan pangan. (Dok: Humas Lapas Ambon)
PAStime News, Ambon – Sebagai upaya memperkuat pembinaan kemandirian dan mendukung ketahanan pangan nasional. Lapas Kelas IIA Ambon terus mengembangkan budidaya kacang panjang. Kegiatan ini rutin di lakukan di lahan luar lapas yang sebelumnya telah di olah.
Warga binaan mengerjakan sejumlah tahapan, mulai dari pembersihan, penyiangan gulma, pemupukan, hingga penyiraman, dengan pendampingan langsung dari petugas bimbingan kerja. Melalui pendampingan ini, petugas memastikan pertumbuhan tanaman tetap optimal dan bebas dari serangan hama.
Lebih lanjut, program pertanian ini di arahkan tidak hanya sebagai aktivitas positif, namun juga sebagai sarana pembekalan keterampilan warga binaan.
“Diharapkan, keterampilan bertani yang diperoleh dapat dimanfaatkan setelah bebas,” ujar Kepala Lapas Ambon, Hendra.
Selain itu, Lapas Ambon menyinergikan program ini dengan akselerasi program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang mendorong pemberdayaan warga binaan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Kegiatan ini juga turut menindaklanjuti Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden terkait swasembada pangan dan penguatan kemandirian bangsa.
Sementara itu, nilai-nilai karakter seperti disiplin dan tanggung jawab juga di tanamkan melalui kegiatan ini. Hal tersebut di tegaskan oleh Kasi Kegiatan Kerja Lapas Ambon, Nober.
“Selain keterampilan teknis, warga binaan diberdayakan secara mental dan sosial. Mereka merasa dihargai,” jelasnya.
Dukungan terhadap kegiatan ini juga di sampaikan oleh Kakanwil Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro. Menurutnya, budidaya kacang panjang adalah contoh nyata transformasi pembinaan yang mengedepankan produktivitas.
“Setiap UPT pemasyarakatan di Maluku didorong untuk memiliki program unggulan yang membina sekaligus memberdayakan,” tegasnya.
Lapas Ambon memanfaatkan hasil panen untuk konsumsi internal. Jika terjadi surplus, mereka menjualnya ke masyarakat sekitar guna memberikan manfaat ekonomi tambahan bagi lapas dan warga binaan.
Dari sisi psikologis, warga binaan yang terlibat mengaku lebih tenang, aktif, dan bersemangat. Kegiatan berkebun di persepsikan sebagai cara positif mengisi waktu sekaligus menambah wawasan di bidang pertanian.
Ke depan, Lapas Ambon berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai model pembinaan kemandirian. Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi warga binaan, tetapi juga ditargetkan dapat memperkuat ketahanan pangan di masyarakat sekitar.
- Penulis: dicky