Warga Binaan Lapas Wonreli Kembangkan Keterampilan Kerajinan Ikat Pinggang dari Tanduk Kerbau
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 20
- comment 0 komentar

Warga binaan di Lapas Wonreli menunjukkan kreativitas dengan membuat ikat pinggang dari tanduk kerbau dalam program pembinaan. (Dok: Humas Lapas Wonreli)
PAStime News, Wonreli, 6 Oktober 2025 — Warga Binaan (WB) di Lapas Kelas III Wonreli menunjukkan kreativitas dan keterampilan. Mereka membuat kerajinan ikat pinggang dari tanduk kerbau. Kegiatan ini di laksanakan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian. Ini bertujuan memupuk keahlian produktif di tengah masa pidana.
Plh. Kepala Lapas Wonreli, Ariati W. Iwamony, menjelaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata reintegrasi sosial bagi warga binaan.
“Kami berupaya membekali warga binaan dengan keterampilan yang memadai agar mereka mandiri. Keahlian yang mereka pelajari di Lapas ini diharapkan menjadi sumber penghasilan setelah bebas,” ujarnya.
Warga binaan memulai proses pembuatan dengan memilih tanduk kerbau sebagai bahan baku. Mereka memotong tanduk menggunakan gurinda menjadi kepingan persegi panjang, lalu mengamplas dan menyusunnya hingga membentuk ikat pinggang yang klasik, elegan, dan memiliki ciri khas tersendiri
Ricky Dwi Biantoro, Kepala Kanwil Direktorat Jendral Pemasyarakatan Maluku, memuji inisiatif tersebut.
“Saya sangat mendukung upaya Lapas Wonreli dalam memberikan kesempatan dan pembimbingan agar warga binaan bisa mengembangkan potensi dan keterampilannya. Program ini bukan sekadar memberi keahlian, tetapi juga harapan dan motivasi untuk menata kehidupan baru setelah keluar dari Lapas,” tegasnya.
Program ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi warga binaan, serta meningkatkan citra Lapas sebagai institusi yang memprioritaskan pembinaan dan pemberdayaan — bukan hanya sekadar pengamanan semata.
- Penulis: dicky