WBP Rutan Ambon Produksi Furnitur Fungsional dari Meja Komputer hingga Sofa
- account_circle dicky
- calendar_month 5 jam yang lalu
- visibility 4
- comment 0 komentar

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Ambon berhasil produksi furnitur berkualitas dalam program pembinaan kemandirian. (Dok: Humas Rutan Ambon)
PAStime News, Ambon – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas IIA Ambon kembali mewujudkan semangat kemandirian. Mereka berhasil memproduksi furnitur berkualitas. Pada Senin (08/09), mereka membuat meja komputer serta sofa yang fungsional dan estetis. Ini sebagai bagian dari program rutin pembinaan keterampilan.
Petugas pembina dan pendamping teknis membimbing Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Ambon. Mereka melalui pelatihan dasar pertukangan dan meubelair. Pembimbingan termasuk proses desain, pemilihan bahan, pengukuran, hingga perakitan akhir. Mereka melaksanakan seluruh tahapan kerja di bengkel Rutan dengan menggunakan kayu serta bahan pelapis ramah lingkungan.
Menurut Kepala Rutan Ambon, Ferdika Canra, karya ini menunjukkan tidak hanya peningkatan keterampilan. Ini juga keberhasilan proses rehabilitasi dan pembinaan. Ia menyatakan, “Produk furnitur ini memang di rancang ergonomis dan estetis berkualitas setara produk komersial, meskipun di hasilkan di dalam rutan.”
Lebih jauh, karya ini juga di maknai sebagai sarana pembentukan karakter, kedisiplinan, dan kerja sama antar WBP. Selain itu, produk tersebut berpotensi di pasarkan sebagai bagian dari program pemasaran hasil binaan. Rutan Ambon bahkan berencana memperluas dan terus mendukung program keterampilan yang produktif sebagai bekal mandiri setelah pembinaan selesai.
Ferdika menambahkan, “Meski terbatas secara fisik, potensi besar tetap bisa di kembangkan. Rutan Ambon akan terus menjadi wadah kreatif dan inspiratif bagi setiap WBP.”
Dengan adanya inovasi dan karya nyata seperti ini, Rutan Ambon mempertegas. Pemasyarakatan bukan sekadar pembinaan mental. Ini juga pemberdayaan melalui karya yang membuka jalan menuju masa depan lebih baik.
- Penulis: dicky