Panen Selada Hidroponik Lapas Ambon Perkuat Pembinaan WBP
- account_circle dicky
- calendar_month 7 jam yang lalu
- visibility 7
- comment 0 komentar

Panen Selada hidroponik di Lapas Ambon memberikan peluang bagi warga binaan untuk belajar bertani secara modern. (Dok: Humas Lapas Ambon)
PAStime News, Ambon – Komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon dalam pembinaan warga binaan kembali di wujudkan melalui panen selada hidroponik pada Sabtu (23/08). Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional sekaligus pembinaan keterampilan yang berkelanjutan.
Dengan teknologi hidroponik, selada berhasil di budidayakan tanpa media tanah, melainkan menggunakan air dan nutrisi khusus. Metode ini di nilai efisien dan tepat di terapkan di lingkungan lapas yang memiliki keterbatasan lahan. Selada tumbuh optimal dengan siklus panen hanya 10-15 hari setelah semai, sehingga produktivitas dapat di jaga secara konsisten.
Kepala Lapas Ambon, Herliadi, menjelaskan program ini mendukung ketahanan pangan sekaligus mengajarkan keterampilan bertani modern kepada warga binaan. Ilmu yang di peroleh di harapkan dapat menjadi bekal mereka setelah bebas, bahkan membuka peluang usaha. Program ini di tegaskan sebagai model pembinaan berkelanjutan yang menjadikan lapas lebih dari tempat hukuman, yakni wadah persiapan hidup mandiri.
Hasil panen sebesar 10 kilogram kali ini di jual kepada petugas lapas dan keluarga warga binaan yang berkunjung. Pendapatan yang di peroleh tidak hanya meningkatkan ekonomi internal lapas, tetapi juga memperkuat transparansi rehabilitasi kepada masyarakat luas.
Program hidroponik ini didukung penuh sebagai bagian dari akselerasi kebijakan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang menekankan pemberdayaan warga binaan demi ketahanan pangan. Inisiatif ini juga selaras dengan program Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden yang mendorong swasembada pangan dan kemandirian bangsa.
Respons positif masyarakat terlihat dari tingginya permintaan sayuran hidroponik yang higienis dan bebas pestisida. Melalui kolaborasi pemerintah, lapas, dan masyarakat, program ini menjadi contoh keberhasilan pertanian modern yang mengatasi tantangan ketahanan pangan sekaligus memberikan harapan baru bagi warga binaan.
- Penulis: dicky