Pembinaan Rohani WBP Rutan Bengkulu Ikut Tausyah Keagamaan
- account_circle dicky
- calendar_month
- visibility 16
- comment 0 komentar

Tausyah keagamaan di Rutan Bengkulu menjadi bagian penting dari Pembinaan Rohani untuk warga binaan, dorong perbaikan diri. (Dok: Humas Rutan Bengkulu)
PAStime News, Bengkulu – Rutan Kelas IIB Bengkulu menggelar tausyah keagamaan di Masjid At-Taubah, Rabu (10/9). Ini merupakan bagian dari pembinaan rohani WBP. Ustadz Siun Ruhan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu menjadi penceramah dalam kegiatan ini.
Dalam tausyahnya, Ustadz Siun menekankan pentingnya warga binaan memperbaiki diri meski tengah menjalani hukuman. Ia mengingatkan bahwa kesempatan bertobat selalu terbuka bagi seluruh peserta. Masa lalu bukan akhir segalanya, melainkan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Lebih lanjut, pihak rutan mendorong warga binaan untuk memakmurkan masjid sebagai pusat pembinaan akhlak. Ini di lakukan dengan melaksanakan shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, dan mengikuti kajian keagamaan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat iman serta membangun semangat hidup yang positif dalam program pembinaan rohani.
Kepala Rutan Bengkulu, Yulian Fernando, mengapresiasi dukungan Kemenag Bengkulu dalam menghadirkan tausyah tersebut. Ia menyebut pembinaan keagamaan sebagai pilar penting dalam program pembinaan. Ini tidak hanya menyadarkan WBP secara hukum, tetapi juga meningkatkan kesadaran spiritual mereka yang menjadi tujuan utama.
Selain tausyah, Rutan Bengkulu secara rutin mengadakan pengajian, pesantren kilat, dan lomba keagamaan pada momen tertentu. Tujuannya adalah untuk membekali warga binaan secara spiritual agar mampu bertransformasi. Dengan dukungan pembinaan rohani, mereka dapat menjadi pribadi yang lebih baik setelah bebas.
Dengan pembinaan rohani yang menyeluruh ini, Rutan Bengkulu berharap warga binaan dapat kembali ke masyarakat dengan perubahan positif. Pembinaan rohani diharapkan membantu mereka menghindari kesalahan lama dan memberi manfaat bagi lingkungan sekitar.
- Penulis: dicky