Griya Abhipraya: Kanwil Sulsel Dorong Pemasyarakatan Humanis
- account_circle dicky
- calendar_month Ming, 27 Jul 2025
- visibility 13
- comment 0 komentar

kegiatan Bedah Buku Griya Abhipraya Sombere yang mendukung pemulihan warga binaan secara partisipatif dan inklusif. (Dok: kompasiana.com)
PAStime News, Makassar – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Sulawesi Selatan ambil bagian dalam kegiatan Bedah Buku “Griya Abhipraya Sombere: Oase Pemulihan Warga Binaan Pemasyarakatan” yang di gelar di Aula Dr. Hasanuddin Massaile, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Makassar, Jumat (25/07/25).
Kegiatan ini mengusung semangat pembimbingan kemasyarakatan berbasis nilai lokal. Kegiatan di buka dengan penandatanganan kerja sama antara Bapas Makassar, UNM, Makassar Barbershop Community, dan DPW IPKEMINDO Sulsel. Kolaborasi ini menandai langkah konkret untuk memperkuat sinergi pembinaan warga binaan secara partisipatif dan inklusif.
Kakanwil Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sulsel, Rudy Fernando Sianturi, menyampaikan apresiasi atas inisiatif literasi dan pendekatan pemulihan berbasis budaya lokal yang di angkat dalam buku tersebut. Ia menekankan pentingnya pemasyarakatan yang memanusiakan sebagai fondasi untuk membangun kembali kepercayaan publik serta merestorasi kehidupan warga binaan secara utuh.
Buku karya Surianto dan Andi Marwan Eryansyah ini mengangkat praktik pemasyarakatan berbasis nilai budaya Bugis-Makassar seperti siri’, sipakatau, dan sombere’. Akademisi, tokoh masyarakat, dan klien pemasyarakatan turut berdiskusi dan berbagi testimoni dalam kegiatan ini.
Sejumlah tokoh turut hadir, di antaranya Tokoh Pemasyarakatan Nasional Drs. Hasanuddin Massaile, Kepala Bapas Makassar sekaligus penulis pertama Surianto, serta Ketua Griya Abhipraya Sombere dan penulis kedua, Andi Marwan Eryansyah. Hadir pula Kepala Bapas Palopo Kiki Oditya Hernawarman, Ketua DPW IPKEMINDO Sulsel Ilham Taufiq, Founder Makassar Barbershop Community Arqam Zulfikar, perwakilan Pemuda Pancasila, serta para Pembimbing Kemasyarakatan secara langsung maupun daring.
Kegiatan ini menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pembinaan warga binaan. Bapas Makassar menunjukkan peran sebagai pelopor pendekatan pembimbingan yang tidak hanya administratif, tetapi juga menyentuh sisi spiritual dan kultural.
Melalui semangat sombere’ dan kearifan lokal, pemasyarakatan di Sulawesi Selatan terus bergerak ke arah yang lebih humanis, inklusif, dan bermartabat.
- Penulis: dicky