Iman dan Persatuan Tumbuh Lewat Ibadah di Lapas Saparua
- account_circle Adilman Zai
- calendar_month 11 jam yang lalu
- visibility 8
- comment 0 komentar

Lapas Kelas III Saparua gelar ibadah Minggu di gereja Lapas, diikuti petugas, keluarga, dan Warga Binaan Kristen, Minggu (24/8). (Web. Ditjenpas)
PAStime News, Saparua – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua laksanakan ibadah Minggu di gereja Lapas, Minggu (24/8). Jemaat yang hadir terdiri dari petugas Lapas bersama keluarga dan seluruh Warga Binaan Kristen.
Suasana ibadah berlangsung khidmat dengan puji-pujian rohani oleh petugas dan Fraindrik Pesurnay dan Warga Binaan. Sementara itu, dua Warga Binaan lainnya mempersembahkan duet pujian yang menambah kekhusyukan dan kegembiraan jemaat.
Kepala Lapas Saparua, Pramuaji Buamonabot, menekankan pentingnya pelatihan kerohanian sebagai bagian dari program pelatihan. “Kami berkomitmen memberikan ruang bagi Warga Binaan untuk bertumbuh dalam iman melalui ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Hal ini tidak hanya membangun kedisiplinan, tetapi juga memperkuat karakter dan harapan,” ungkapnya.
Ibadah kala itu di pimpin oleh Pendeta Enda Pattiwaellapia dari Sektor Tiberias, Jemaat Saparua-Tiouw. Ia menyampaikan firman dari Kisah Para Rasul 4:1–22 yang menekankan keteguhan iman para rasul dalam memberitakan Injil meski menghadapi larangan.
“Ibadah ini mengingatkan kita bahwa para rasul tetap teguh memberitakan kebenaran meski mendapat ancaman. Firman Tuhan menegaskan keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus dan tidak ada kuasa manusia yang dapat membungkam kebenaran itu. Inilah panggilan bagi kita untuk berani hidup dalam iman yang teguh,” urainya.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Ditrektorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menegaskan pelatihan rohani di Lapas harus di pandang sebagai upaya Pemasyarakatan yang menyeluruh. “Ibadah Minggu seperti ini menunjukkan pelatihan berjalan sesuai tujuan Pemasyarakatan yang membina para Warga Binaan dari luar maupun dalam. Hal ini menghadirkan nilai-nilai persaudaraan, toleransi, dan membangun mentalitas positif yang sangat di butuhkan ketika Warga Binaan kembali ke masyarakat,” tuturnya.
Ibadah Minggu di Lapas Saparua di akhiri doa syafaat yang di ikuti jemaat dengan khusyuk dan penerimaan berkat dari pendeta. Melalui kegiatan ini, Lapas Saparua berkomitmen terus menghadirkan pelatihan kepribadian yang menyentuh aspek mental dan spiritual bagi seluruh Warga Binaan.
- Penulis: Adilman Zai